Konsultasi dengan Prof. Dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And (*) di Tabloid Gaya Hidup Sehat
“Saya seorang istri berumur 41, suami 42 tahun. Kami menikah sudah 12 tahun dan punya dua anak. Saat ini saya merasa khawatir karena mendengar cerita beberapa teman yang jadi tidak bergairah lagi pada usia 40-an tahun. Pada umumnya mereka sampai sering ribut dengan suaminya. Saya tidak ingin mengalami seperti mereka.
Kalau boleh saya minta tip atau nasihat bagaimana cara agar saya tetap bergairah agar hubungan seksual dengan suami tidak terganggu. Sampai sekarang saya masih dapat memenuhi permintaan suami untuk melakukan hubungan seksual, dan saya juga bergairah. Kami melakukannya 1-2 kali seminggu. Adakah cara tertentu agar saya tidak kehilangan gairah seks seperti beberapa teman saya itu?”
D.N., Medan
Empat Faktor
Kekhawatiran Anda setelah mendengar beberapa teman yang kehilangan gairah seksualnya, dapat saya mengerti. Apalagi karena masalah mereka sampai menimbulkan ketegangan dalam hubungan dengan suaminya.
Wajar kalau Anda tidak ingin mengalami masalah yang sama dengan yang mereka alami. Sayangnya, tidak banyak orang yang ingin melakukan upaya pencegahan agar tidak sampai mengalami masalah seksual.
Banyak orang hanya membiarkan begitu saja fungsi seksualnya. Ketika pada suatu saat mengalami masalah, barulah mereka berupaya mendapat pengobatan. Hasilnya belum tentu baik karena kalau gangguan sudah berlangsung lama, mungkin masalah telah menimbulkan akibat yang buruk.
Untuk mencegah agar gairah (dorongan) seksual Anda tetap baik, tentu harus diperhatikan faktor apa saja yang memengaruhi dorongan seksual. Pertama, hormon testosteron. Kedua, keadaan kesehatan tubuh secara umum. Ketiga, faktor psikis. Keempat, pengalaman seksual sebelumnya.
Perlu Upaya
Kalau Anda ingin agar dorongan seksual tetap baik, keempat faktor tersebut harus mendukung. Lebih jauh, agar keempat faktor itu tetap baik dan mendukung dorongan seksual, beberapa upaya berikut dapat Anda lakukan.
Pertama, jalani gaya hidup harus sehat, meliputi olahraga teratur, diet sehat, tidur cukup, dan hindari bahan beracun atau berbahaya. Kedua, atasi dengan pengobatan yang benar setiap ada penyakit atau gangguan fisik karena beberapa penyakit dapat mengganggu dorongan seksual.
Ketiga, hindari dan atasi stres dan tekanan mental lainnya. Keempat, kehidupan seksual harus harmonis dan menyenangkan. Banyak orang membiarkan saja kehidupan seksualnya yang tidak harmonis, padahal merasa tidak senang, bahkan terganggu.
Kalau Anda dapat menerapkan keempat langkah itu, saya yakin dorongan seksual Anda akan tetap baik. Namun, karena berbagai alasan, banyak orang merasa tidak selalu mudah melakukan upaya pencegahan tersebut. Apalagi karena kurangnya pengertian bahwa ada upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar dorongan seksual tetap baik.
Lihat saja betapa tidak mudahnya menerapkan gaya hidup sehat. Contohnya, tidak mudah mengatur waktu agar kita dapat berolahraga secara teratur. Demikian juga untuk menghindari bahan beracun yang kita ketahui banyak mencemari makanan, termasuk sayuran dan buah-buahan. Cobalah upayakan agar dapat menerapkan keempat upaya di atas. Semoga Anda dapat melakukannya.
Kalau boleh saya minta tip atau nasihat bagaimana cara agar saya tetap bergairah agar hubungan seksual dengan suami tidak terganggu. Sampai sekarang saya masih dapat memenuhi permintaan suami untuk melakukan hubungan seksual, dan saya juga bergairah. Kami melakukannya 1-2 kali seminggu. Adakah cara tertentu agar saya tidak kehilangan gairah seks seperti beberapa teman saya itu?”
D.N., Medan
Empat Faktor
Kekhawatiran Anda setelah mendengar beberapa teman yang kehilangan gairah seksualnya, dapat saya mengerti. Apalagi karena masalah mereka sampai menimbulkan ketegangan dalam hubungan dengan suaminya.
Wajar kalau Anda tidak ingin mengalami masalah yang sama dengan yang mereka alami. Sayangnya, tidak banyak orang yang ingin melakukan upaya pencegahan agar tidak sampai mengalami masalah seksual.
Banyak orang hanya membiarkan begitu saja fungsi seksualnya. Ketika pada suatu saat mengalami masalah, barulah mereka berupaya mendapat pengobatan. Hasilnya belum tentu baik karena kalau gangguan sudah berlangsung lama, mungkin masalah telah menimbulkan akibat yang buruk.
Untuk mencegah agar gairah (dorongan) seksual Anda tetap baik, tentu harus diperhatikan faktor apa saja yang memengaruhi dorongan seksual. Pertama, hormon testosteron. Kedua, keadaan kesehatan tubuh secara umum. Ketiga, faktor psikis. Keempat, pengalaman seksual sebelumnya.
Perlu Upaya
Kalau Anda ingin agar dorongan seksual tetap baik, keempat faktor tersebut harus mendukung. Lebih jauh, agar keempat faktor itu tetap baik dan mendukung dorongan seksual, beberapa upaya berikut dapat Anda lakukan.
Pertama, jalani gaya hidup harus sehat, meliputi olahraga teratur, diet sehat, tidur cukup, dan hindari bahan beracun atau berbahaya. Kedua, atasi dengan pengobatan yang benar setiap ada penyakit atau gangguan fisik karena beberapa penyakit dapat mengganggu dorongan seksual.
Ketiga, hindari dan atasi stres dan tekanan mental lainnya. Keempat, kehidupan seksual harus harmonis dan menyenangkan. Banyak orang membiarkan saja kehidupan seksualnya yang tidak harmonis, padahal merasa tidak senang, bahkan terganggu.
Kalau Anda dapat menerapkan keempat langkah itu, saya yakin dorongan seksual Anda akan tetap baik. Namun, karena berbagai alasan, banyak orang merasa tidak selalu mudah melakukan upaya pencegahan tersebut. Apalagi karena kurangnya pengertian bahwa ada upaya pencegahan yang dapat dilakukan agar dorongan seksual tetap baik.
Lihat saja betapa tidak mudahnya menerapkan gaya hidup sehat. Contohnya, tidak mudah mengatur waktu agar kita dapat berolahraga secara teratur. Demikian juga untuk menghindari bahan beracun yang kita ketahui banyak mencemari makanan, termasuk sayuran dan buah-buahan. Cobalah upayakan agar dapat menerapkan keempat upaya di atas. Semoga Anda dapat melakukannya.
DIKATAKAN bahwa olahraga dengan takaran cukup dapat memperbaiki dan meningkatkan energi, bahkan membuat aktivitas kamar tidur menjadi makin hangat. Semua ini terjadi karena alat kelamin berfungsi dengan baik. Dr. Sadoso Sumosardjuno, Sp.KO menyebutkan, aktivitas fisik meningkatkan aktivitas saraf simpatik sehingga meningkatkan aliran darah ke daerah kelamin.
Berikut ini latihan kekuatan untuk membentuk dan meregangkan otot-otot. Gerakan-gerakan ini menguatkan dan melenturkan otot-otot yang ada kaitannya dengan kegiatan seksual. Lakukan setiap gerakan sebanyak 2 set, masing-masing 10 kali ulangan.
Berikut gerakannya:
1. Crunch Menaikkan Kaki- Tidurlah telentang dengan kedua kaki dinaikkan ke atas kursi atau bola latihan. Kedua lutut dibengkokkan dengan membentuk sudut 90 derajat.
- Tempatkan kedua tangan secara mengendur di belakang kepala.
- Kontraksikan otot-otot perut dan naikkan kepala serta bahu dari lantai. Tahan sebentar, kemudian turunkan.
- Latihan ini untuk menstabilkan batang tubuh dan mengempiskan perut.
2. Tiduran, Badan Dibengkokkan ke Atas- Tidurlah tengkurap dengan kedua kaki silang berdempetan. Jari-jari dalam posisi menunjuk, kedua telapak tangan diletakkan di lantai, tepat di depan kedua bahu.
- Angkat bahu secara perlahan-lahan, rentangkan kedua lengan. Angkatlah badan bagian atas dari lantai sejauh mungkin, sedapat Anda lakukan tanpa merasa sakit.
- Usahakan agar pinggul tetap berada di lantai. Jika Anda merasa sakit di punggung, usahakan agar kedua siku tetap bengkok dan lengan bawah berada di lantai.
- Manfaat latihan ini untuk melenturkan otot-otot, sehingga lebih mudah bergerak.
3. Push Up dengan Bola - Posisi badan seperti push up dengan tulang kering di atas bola latihan. Kedua tangan langsung berada di bawah bahu.
- Bengkokkan kedua siku dan turunkan dada ke arah lantai. Berhentilah bila lengan atas sejajar dengan lantai. Berhenti sebentar, kemudian doronglah punggung ke atas. Jika latihan ini terlalu berat, cobalah push up dengan lutut di lantai.
- Latihan ini membuat badan bagian atas menjadi kuat dan stamina lebih bagus.
4. Superman atau Superwoman- Tidurlah tengkurap di lantai dengan kedua lengan direntangkan ke atas. Jari-jari kaki dalam posisi menunjuk.
- Secara perlahan-lahan, naikkan lengan kanan dan kaki setinggi mungkin, tetapi tidak merasa sakit. Kemudian, istirahatlah sebentar, turunkan dan ulangi dengan lengan dan kaki yang berlawanan. Bila gerakan ini sudah Anda rasakan ringan, cobalah angkat kedua lengan dan kedua kaki pada waktu yang sama.
- Manfaat latihan ini adalah punggung menjadi kuat dan lebih lentur.
Berikut ini latihan kekuatan untuk membentuk dan meregangkan otot-otot. Gerakan-gerakan ini menguatkan dan melenturkan otot-otot yang ada kaitannya dengan kegiatan seksual. Lakukan setiap gerakan sebanyak 2 set, masing-masing 10 kali ulangan.
Berikut gerakannya:
1. Crunch Menaikkan Kaki- Tidurlah telentang dengan kedua kaki dinaikkan ke atas kursi atau bola latihan. Kedua lutut dibengkokkan dengan membentuk sudut 90 derajat.
- Tempatkan kedua tangan secara mengendur di belakang kepala.
- Kontraksikan otot-otot perut dan naikkan kepala serta bahu dari lantai. Tahan sebentar, kemudian turunkan.
- Latihan ini untuk menstabilkan batang tubuh dan mengempiskan perut.
2. Tiduran, Badan Dibengkokkan ke Atas- Tidurlah tengkurap dengan kedua kaki silang berdempetan. Jari-jari dalam posisi menunjuk, kedua telapak tangan diletakkan di lantai, tepat di depan kedua bahu.
- Angkat bahu secara perlahan-lahan, rentangkan kedua lengan. Angkatlah badan bagian atas dari lantai sejauh mungkin, sedapat Anda lakukan tanpa merasa sakit.
- Usahakan agar pinggul tetap berada di lantai. Jika Anda merasa sakit di punggung, usahakan agar kedua siku tetap bengkok dan lengan bawah berada di lantai.
- Manfaat latihan ini untuk melenturkan otot-otot, sehingga lebih mudah bergerak.
3. Push Up dengan Bola - Posisi badan seperti push up dengan tulang kering di atas bola latihan. Kedua tangan langsung berada di bawah bahu.
- Bengkokkan kedua siku dan turunkan dada ke arah lantai. Berhentilah bila lengan atas sejajar dengan lantai. Berhenti sebentar, kemudian doronglah punggung ke atas. Jika latihan ini terlalu berat, cobalah push up dengan lutut di lantai.
- Latihan ini membuat badan bagian atas menjadi kuat dan stamina lebih bagus.
4. Superman atau Superwoman- Tidurlah tengkurap di lantai dengan kedua lengan direntangkan ke atas. Jari-jari kaki dalam posisi menunjuk.
- Secara perlahan-lahan, naikkan lengan kanan dan kaki setinggi mungkin, tetapi tidak merasa sakit. Kemudian, istirahatlah sebentar, turunkan dan ulangi dengan lengan dan kaki yang berlawanan. Bila gerakan ini sudah Anda rasakan ringan, cobalah angkat kedua lengan dan kedua kaki pada waktu yang sama.
- Manfaat latihan ini adalah punggung menjadi kuat dan lebih lentur.
PARIS, RABU - Mempunyai suara yang menggoda belum tentu menjadi daya tarik bagi perempuan untuk merayu seorang pria. Hasil studi yang dimuat Biology Letters, jurnal yang diterbitkan akademi sains de-facto Inggris, Royal Society menyebutkan bahwa pria terpikat oleh kejelasan pesan dari perkataan yang dilontarkan seorang perempuan.
Semakin tinggi nada suara yang diciptakan ketika perempuan menyampaikan perasaannya, semakin tinggi pula daya tariknya terhadap seorang pria. Studi yang merupakan hasil riset beberapa ilmuwan Inggris ini searah dengan riset sebelumnya yang mengisyaratkan bahwa nada suara yang lebih tinggi dari nada suara rata-rata berkaitan dengan usia muda dan kesuburan di kalangan perempuan.
Riset ini diadakan dengan menanyakan tanggapan dari 30 pria yang diperdengarkan rekaman suara dari 4 perempuan berusia sekitar 25 tahun yang mengungkapkan frasa "aku benar-benar menyukaimu." Para peserta riset ditanyai pendapatnya mengenai daya tarik yang ditimbulkan sepenuhnya dari rekaman suara keempat wanita tanpa melihat rupa para wanita tersebut.
Diketahui bahwa saat nada suara rekaman ini sedikit dinaikkan volume suaranya ketika diputar ulang, semakin tinggi daya tarik yang ditimbulkannya. Namun, saat pria peserta studi tersebut mendengarkan rekaman suara perempuan yang sama dan menyebut frasa "aku benar-benar tidak menyukaimu," mereka tidak terpikat dengan suara yang ada, tanpa memperdulikan tinggi-rendah nada suaranya.
Diketahui bahwa saat nada suara rekaman ini sedikit dinaikkan volume suaranya ketika diputar ulang, semakin tinggi daya tarik yang ditimbulkannya. Namun, saat pria peserta studi tersebut mendengarkan rekaman suara perempuan yang sama dan menyebut frasa "aku benar-benar tidak menyukaimu," mereka tidak terpikat dengan suara yang ada, tanpa memperdulikan tinggi-rendah nada suaranya.
Periset dalam studi ini menyebutkan bahwa petunjuk verbal yang jelas merupakan salah satu dari sekumpulan sinyal yang dikirimkan oleh seorang perempuan untuk memikat hati seorang pria. Sinyal pemikat lainnya adalah senyuman, beradu pandangan mata serta ekspresi wajah yang mempesona.
Benedict Jones, seorang profesor Universitas Aberdeen Skotlandia yang memimpin riset ini, menyebutkan kejelasan pesan yang dibutuhkan pria dari wanita merupakan sikap evolusioner residual. "Urusan pikat-memikat membutuhkan kepastian yang nyata," tegas Benedict Jones.
Menurut Jones, dalam urusan menciptakan daya tarik, mengabaikan kejelasan maksud hati merupakan pekerjaan yang sia-sia dan menghabiskan waktu. Dengan kata lain, kecantikan dari seorang perempuan belum menjadi jaminan daya tarik bagi seorang pria. "Masak,sih ?!" (AFP)
Menurut Jones, dalam urusan menciptakan daya tarik, mengabaikan kejelasan maksud hati merupakan pekerjaan yang sia-sia dan menghabiskan waktu. Dengan kata lain, kecantikan dari seorang perempuan belum menjadi jaminan daya tarik bagi seorang pria. "Masak,sih ?!" (AFP)
SEBAGIAN pasangan suami istri ada yang sering merasa jengah apabila seluruh bagian tubuhnya terlihat secara jelas oleh pasangannya ketika sedang melakukan hubungan intim. Alhasil, di antara mereka pun sepakat untuk mematikan lampu kamar dan aktivitas bercinta pun akhirnya harus berlangsung di tengah suasana yang gelap gulita.
Menurut pakar seks yang juga Androlog dan Ahli Kemandulan Pria, Dr. Heru H.Oentoeng, sebaiknya setiap pasangan jangan merasa malu atau menjadi tidak nyaman dengan situasi ruangan terang.
Menyalakan lampu pada saat tengah melakukan hubungan intim dengan pasangan justru merupakan salah satu cara untuk membuat aktivitas seks menjadi lebih bergairah dan sensasional.
¨Hal kecil seperti berganti baju sebelum dan setelah bercinta juga harus diperhatikan. Berganti bajulah di depan pasangan Anda, karena hal ini dapat menambah keharmonisan hubungan Anda,” ujar dr. Heru dalam acara Bincang-Bincang Pfizer Sexperience di Gelato Bar- Arcadia, Jakarta Selatan, Jumat lalu.
Menurut pakar seks yang juga Androlog dan Ahli Kemandulan Pria, Dr. Heru H.Oentoeng, sebaiknya setiap pasangan jangan merasa malu atau menjadi tidak nyaman dengan situasi ruangan terang.
Menyalakan lampu pada saat tengah melakukan hubungan intim dengan pasangan justru merupakan salah satu cara untuk membuat aktivitas seks menjadi lebih bergairah dan sensasional.
¨Hal kecil seperti berganti baju sebelum dan setelah bercinta juga harus diperhatikan. Berganti bajulah di depan pasangan Anda, karena hal ini dapat menambah keharmonisan hubungan Anda,” ujar dr. Heru dalam acara Bincang-Bincang Pfizer Sexperience di Gelato Bar- Arcadia, Jakarta Selatan, Jumat lalu.
Heru menambahkan, selain bermanfaat untuk menambah gairah dan keharmonisan hubungan dengan pasangan, menyalakan lampu saat melakukan hubungan intim juga merupakan tanda bahwa Anda merasa nyaman dengan pasangan Anda.
Sehingga dengan sendirinya, akan timbul keinginan untuk tetap setia pada pasangan Anda, karena pasangan pun akan merasa kebaikan atau keburukan sifat dan fisiknya sudah dipahami pasangannya. Jadi mulai sekarang, rayulah pasangan untuk melakukan hubungan intim di ruangan terang dan nikmatilah sensasinya ! (C6-08)
Sehingga dengan sendirinya, akan timbul keinginan untuk tetap setia pada pasangan Anda, karena pasangan pun akan merasa kebaikan atau keburukan sifat dan fisiknya sudah dipahami pasangannya. Jadi mulai sekarang, rayulah pasangan untuk melakukan hubungan intim di ruangan terang dan nikmatilah sensasinya ! (C6-08)
LONDON, KAMIS - Ingin hubungan Anda dengan pasangan tetap awet sampai tua? Sebuah survei memberikan kunci jawabannya : berciuman, berpelukan dan lakukan seks secara spontan.
Kunci dari keawetan hubungan tersebut diungkap oleh sebuah survey terhadap anggota Women's Institute (WI), komunitas relawan terbesar di Inggris belum lama ini. Para anggota WI, yang pernah terkenal dengan pose bugilnya untuk pembuatan kalender amal, mengungkapkan sedikit rahasia mengenai kehidupan seksual mereka.
Jika sebelumnya sebagian besar mereka terbiasa mendapat pertanyaan mengenai cara membuat kue, kali ini para anggota WI harus mengungkapkan beberapa rahasia untuk memelihara sebuah hubungan tetap mesra. Sejumlah anjuran pun mereka usulkan di antaranya adalah mencium dan memeluk pasangan, membuat sebuah hubungan tetap bahagia dan menciptakan seks yang spontan dan menyenangkan.
Dari survei, yang memang ditujukan meneliti kehidupan cinta para wanita ini, terungkap bahwa sembilan dari 10 anggota WI memandang sangat penting arti penampilan. Di mata pasangan, mereka harus tampak sempurna dan atraktif secara seksual.
Setengah dari dari total wanita yang ditanya dalam survey juga mengatakan bahwa mereka melakukan seks setidaknya seminggu sekali, dan tiga perempat atau 77% persen mengaku akan sangat terpukul jika tidak pernah bisa berhubungan seks lagi.
Jika sebelumnya sebagian besar mereka terbiasa mendapat pertanyaan mengenai cara membuat kue, kali ini para anggota WI harus mengungkapkan beberapa rahasia untuk memelihara sebuah hubungan tetap mesra. Sejumlah anjuran pun mereka usulkan di antaranya adalah mencium dan memeluk pasangan, membuat sebuah hubungan tetap bahagia dan menciptakan seks yang spontan dan menyenangkan.
Dari survei, yang memang ditujukan meneliti kehidupan cinta para wanita ini, terungkap bahwa sembilan dari 10 anggota WI memandang sangat penting arti penampilan. Di mata pasangan, mereka harus tampak sempurna dan atraktif secara seksual.
Setengah dari dari total wanita yang ditanya dalam survey juga mengatakan bahwa mereka melakukan seks setidaknya seminggu sekali, dan tiga perempat atau 77% persen mengaku akan sangat terpukul jika tidak pernah bisa berhubungan seks lagi.
"Ketika kita matang, begitu penting artinya bahwa kita tetap bersentuhan dengan diri kita dn tubuh pasangan kita. Seks adalah kunci untuk memastikan bahwa kita tetap dekat , intim dan berkomunikasi dengan yang lain," ungkap Dr Miriam Stoppard, ahli kesehatan seksual
Kalender pada tahun 2000 yang pernah mambuat organisasi ini terkenal, memuat gambar-gambar telanjang dari para anggota Rylstone Women's Institute, Yorkshire. Kalender ini diperkirakan terjual hingga ratusan kopi di sekitar wilayah Yorkshire. Dalam kegiatan yang juga sempat menggemparkan dunia tersebut, WI berhasil mengumpulkan dana sekitar £1 juta untuk Riset Leukaemia. Tindakan yang berani dari WI juga menjadi inspirasi sebuah film box office.
Kalender pada tahun 2000 yang pernah mambuat organisasi ini terkenal, memuat gambar-gambar telanjang dari para anggota Rylstone Women's Institute, Yorkshire. Kalender ini diperkirakan terjual hingga ratusan kopi di sekitar wilayah Yorkshire. Dalam kegiatan yang juga sempat menggemparkan dunia tersebut, WI berhasil mengumpulkan dana sekitar £1 juta untuk Riset Leukaemia. Tindakan yang berani dari WI juga menjadi inspirasi sebuah film box office.
Di masa lalu, stiletto memang kerap dijadikan sumber penyebab terjadinya kasus cedera tulang atau pun nyeri pada otot sendi. Tetapi rasa sakit itu tampaknya menjadi tidak berarti lagi karena menurut peneliti asal Italia, sepatu dengan hak cukup tinggi tak hanya bermanfaat bagi kesehatan kaki, lebih dari itu stiletto berguna memperbaiki otot-otot yang berkaitan dengan kemampuan orgasme.
Adalah urolog asal Italian Dr Maria Cerruto yang mengungkapkan sebuah penelitian bahwa penggunaan sepatu "hak cukup tinggi" dapat memberikan manfaat buat wanita dengan cara memperkuat otot-otot pada panggul.
"Saya memuja sepatu dengan hak tinggi dan ingin menemukan sesuatu yang positif tentang mereka," ungkap Dr Cerruto dari Universitas Verona.
"Pada akhirnya, saya telah mencapai tujuan itu. Stiletto mempengaruhi dan berfungsi terhadap kerja otot panggul serta mengurangi kebutuhan untuk melatih mereka. Sekarang, kami berharap dapat membuktikan bahwa memakai stiletto selama beraktivitas sehari-hari dapat mengurangi kebutuhan akan latihan panggul guna menjaga elastisitas serta kekencangan salah satu bagian anatomi wanita tersebut," ungkapnya.
"Saya memuja sepatu dengan hak tinggi dan ingin menemukan sesuatu yang positif tentang mereka," ungkap Dr Cerruto dari Universitas Verona.
"Pada akhirnya, saya telah mencapai tujuan itu. Stiletto mempengaruhi dan berfungsi terhadap kerja otot panggul serta mengurangi kebutuhan untuk melatih mereka. Sekarang, kami berharap dapat membuktikan bahwa memakai stiletto selama beraktivitas sehari-hari dapat mengurangi kebutuhan akan latihan panggul guna menjaga elastisitas serta kekencangan salah satu bagian anatomi wanita tersebut," ungkapnya.
Dalam penelitiannya, Dr Cerruto melibatkan 66 wanita berusia di bawah 50 tahun. Ia menemukan, wanita yang manahan kakinya setinggi 15 derajat dari tanah, atau setara dengan dua inci, tercatat 15 persen kurang aktif dari segi aktivitas elektrik pada otot panggul mereka. Ini menunjukkan bahwa otot-otot panggul akan lebih rileks jika mereka memakai sepatu dengan hak yang lebih tinggi, sekaligus meningkatkan kekuatan serta kemampuan untuk berkontraksi.
"Wanita seringkali menemukan kesulitan dalam menjalani latihan yang benar pada area panggul. Menggunakan sepatu hak tinggi terbukti bisa menjadi solusi. Seperti kebanyakan perempuan, saya suka sepatu hak tinggi, dan meskipun terkadang terasa kurang nyaman, saya terus memakainya supaya tampak lebih langsing dan tinggi. Senang rasanya mengetahui bahwa mereka memiliki manfaat yang potensial bagi kesehatan," tambahnya.
Temuan Dr Cerruto juga mendapat dukungan dari sebuah literatur mengenai panduan melakukan seks yang dikeluarkan NHS Direct. Panduan itu menyarankan para wanita untuk lebih memperhatikan otot dasar panggul (pelvic floor muscles). Dalam panduan itu pun diterangkan bagaimana cara melatih otot dasar panggul dalam upaya memperbaiki hasrat seksual. NHS juga merekomendasikan bahwa seorang wanita - khususnya yang baru melewati pasca kehamilan - sebaiknya melakukan latihan otot dasar panggul hingga lima kali sehari.
DALAM hidup seseorang, kualitas kehidupan akan meningkat apabila salah satu kepuasannya terpenuhi termasuk di antaranya kualitas kehidupan seksual. Bagi sebagian wanita, mendapatkan belaian dari suami setelah melakukan hubungan intim merupakan salah satu hal yang menyenangkan. Namun bagaimana dengan para pria?
Dr. Heru H.Oentoeng, Andrologis dan Ahli Kemandulan Pria mengatakan bahwa pujian dari pasangan atas performanya di tempat tidur merupakan hal yang penting bagi para pria.
Sebagian pria seringkali merasa minder karena merasa kurang memuaskan pasangan di tempat tidur, untuk itu pujian atau ucapan terimakasih dari pasangan wanitanya membuat para pria merasa dihargai dan timbul pride atau kebanggaan tersendiri bagi dirinya.
Pasangan – pasangan suami istri yang sudah menikah cukup lama sering disibukkan dengan berbagai aktifitas setelah selesai melakukan hubungan intim, seperti mandi, makan, atau bahkan segera pergi. Namun sesungguhnya para pria juga ingin diperhatikan oleh pasangannya setelah selesai melakukan hubungan intim.
Untuk itu, bagi para wanita yang sudah menikah, sebaiknya ikuti saran dr.Heru ini jika ingin pasangan Anda merasa nyaman saat bersama Anda di tempat tidur. (C6-08)
Dr. Heru H.Oentoeng, Andrologis dan Ahli Kemandulan Pria mengatakan bahwa pujian dari pasangan atas performanya di tempat tidur merupakan hal yang penting bagi para pria.
Sebagian pria seringkali merasa minder karena merasa kurang memuaskan pasangan di tempat tidur, untuk itu pujian atau ucapan terimakasih dari pasangan wanitanya membuat para pria merasa dihargai dan timbul pride atau kebanggaan tersendiri bagi dirinya.
Pasangan – pasangan suami istri yang sudah menikah cukup lama sering disibukkan dengan berbagai aktifitas setelah selesai melakukan hubungan intim, seperti mandi, makan, atau bahkan segera pergi. Namun sesungguhnya para pria juga ingin diperhatikan oleh pasangannya setelah selesai melakukan hubungan intim.
Untuk itu, bagi para wanita yang sudah menikah, sebaiknya ikuti saran dr.Heru ini jika ingin pasangan Anda merasa nyaman saat bersama Anda di tempat tidur. (C6-08)
DALAM hidup seseorang, kualitas kehidupan akan meningkat apabila salah satu kepuasannya terpenuhi termasuk di antaranya kualitas kehidupan seksual. Bagi sebagian wanita, mendapatkan belaian dari suami setelah melakukan hubungan intim merupakan salah satu hal yang menyenangkan. Namun bagaimana dengan para pria?
Dr. Heru H.Oentoeng, Andrologis dan Ahli Kemandulan Pria mengatakan bahwa pujian dari pasangan atas performanya di tempat tidur merupakan hal yang penting bagi para pria.
Sebagian pria seringkali merasa minder karena merasa kurang memuaskan pasangan di tempat tidur, untuk itu pujian atau ucapan terimakasih dari pasangan wanitanya membuat para pria merasa dihargai dan timbul pride atau kebanggaan tersendiri bagi dirinya.
Pasangan – pasangan suami istri yang sudah menikah cukup lama sering disibukkan dengan berbagai aktifitas setelah selesai melakukan hubungan intim, seperti mandi, makan, atau bahkan segera pergi. Namun sesungguhnya para pria juga ingin diperhatikan oleh pasangannya setelah selesai melakukan hubungan intim.
Untuk itu, bagi para wanita yang sudah menikah, sebaiknya ikuti saran dr.Heru ini jika ingin pasangan Anda merasa nyaman saat bersama Anda di tempat tidur. (C6-08)
Dr. Heru H.Oentoeng, Andrologis dan Ahli Kemandulan Pria mengatakan bahwa pujian dari pasangan atas performanya di tempat tidur merupakan hal yang penting bagi para pria.
Sebagian pria seringkali merasa minder karena merasa kurang memuaskan pasangan di tempat tidur, untuk itu pujian atau ucapan terimakasih dari pasangan wanitanya membuat para pria merasa dihargai dan timbul pride atau kebanggaan tersendiri bagi dirinya.
Pasangan – pasangan suami istri yang sudah menikah cukup lama sering disibukkan dengan berbagai aktifitas setelah selesai melakukan hubungan intim, seperti mandi, makan, atau bahkan segera pergi. Namun sesungguhnya para pria juga ingin diperhatikan oleh pasangannya setelah selesai melakukan hubungan intim.
Untuk itu, bagi para wanita yang sudah menikah, sebaiknya ikuti saran dr.Heru ini jika ingin pasangan Anda merasa nyaman saat bersama Anda di tempat tidur. (C6-08)
Tak ada orang yang sempurna. Bagaimana kalau ternyata Anda bukan partner seksual yang sempurna bagi pasangan Anda? Inilah alat untuk mengeceknya.
Boleh jadi Anda dan pasangan sangat cocok dalam selera makan, minat pada olahraga dan seni, punya latarbelakang pendidikan setara, dan berasal dari kelas sosial ekonomi yang sama pula. Maka orang akan berkata, Anda dan pasangan sungguh sempurna.
Tapi bagaimana kehidupan seksual Anda? Mudah-mudahan Anda dan pasangan bisa menemukan kebahagiaan pula dari sana. Sebab, bagaimana pun seks merupakan faktor penting bagi kehidupan rumahtangga. Memang, data menunjukkan umumnya orang tidak sampai mengambil keputusan cerai hanya karena ketidakpuasan seksual. Lain dengan faktor ekonomi. Perceraian sejak krismon ini meningkat, karena pasangan (dalam hal ini suami) tidak mampu memenuhi kebutuhan ekonomi.
Namun demikian dampak dari ketidakpuasan seksual tidak dapat diabaikan begitu saja. Selain menimbulkan gangguan psikosomatis (terutama pada wanita) seperti migren, jantung berdebar, ketidakpuasan seksual juga mendorong perselingkuhan. Dan perselingkuhan akan menimbulkan masalah lain, yang boleh jadi akhirnya mendorong terjadinya perceraian.
Untuk melihat secara lebih obyektif apakah Anda dan pasangan sungguh cocok secara seksual, kuis yang disusun oleh pakar psikologi dari Amerika Serikat, Dr. Glenn Wilson berikut ini bisa membantu.
Tapi bagaimana kehidupan seksual Anda? Mudah-mudahan Anda dan pasangan bisa menemukan kebahagiaan pula dari sana. Sebab, bagaimana pun seks merupakan faktor penting bagi kehidupan rumahtangga. Memang, data menunjukkan umumnya orang tidak sampai mengambil keputusan cerai hanya karena ketidakpuasan seksual. Lain dengan faktor ekonomi. Perceraian sejak krismon ini meningkat, karena pasangan (dalam hal ini suami) tidak mampu memenuhi kebutuhan ekonomi.
Namun demikian dampak dari ketidakpuasan seksual tidak dapat diabaikan begitu saja. Selain menimbulkan gangguan psikosomatis (terutama pada wanita) seperti migren, jantung berdebar, ketidakpuasan seksual juga mendorong perselingkuhan. Dan perselingkuhan akan menimbulkan masalah lain, yang boleh jadi akhirnya mendorong terjadinya perceraian.
Untuk melihat secara lebih obyektif apakah Anda dan pasangan sungguh cocok secara seksual, kuis yang disusun oleh pakar psikologi dari Amerika Serikat, Dr. Glenn Wilson berikut ini bisa membantu.
Pilih jawaban yang paling sesuai dengan Anda, dan lingkari huruf di depannya!1. Apakah Anda memiliki pandangan yang sama tentang pornografi?
a. Anda dan pasangan sepenuhnya sepakat.
b. Pasangan Anda sedikit lebih (atau kurang) liberal dibanding Anda.
c. Pandangan Anda sangat bertentangan dengan pasangan Anda.
2. Ketika di tempat tidur bersama pasangan, Anda merasa:
a. Terangsang.
b. Senang.
c. Bosan.
3. Apakah pasangan Anda tahu persis bagaimana memberi kesenangan
seksual kepada Anda?
a. Anda merasa sangat puas setelah bercinta.
b. Anda malu untuk mengatakan apa yang paling Anda sukai.
c. Anda sampai tidak bisa lagi menghitung seringnya ia tertidur dan membiarkan Anda frustrasi.
4. Pasangan Anda membawa film tentang teknik pijat erotik. Reaksi Anda:
a. Tidak sabar untuk segera mencoba bersamanya.
b. Mandi dan menunggu film itu diputar.
c. Berpikir tentang komersialisasi seks.
5. Adakah soal kebersihan diri pasangan yang membuat Anda prihatin?
a. Sama sekali tidak, dia sangat teliti.
b. Tidak selalu dia membersihkan diri seperti yang Anda inginkan.
c. Beberapa kebiasaannya membuat Anda agak jijik.
6. Pasangan Anda menawarkan posisi seks yang membuat kurang nyaman. Reaksi Anda?
a. Bilang terus terang dan mencoba posisi lain yang membuatnya puas.
b. Diam saja walau menderita, karena niat Anda membahagiakannya.
c. Tidak jadi bercinta, dan pura-pura sakit kepala kalau diminta.
7. Bagaimana Anda mengukur pentingnya kesetiaan?
a. Anda dan pasangan memiliki pandangan yang sama.
b. Soal ini bisa menjadi bahan perdebatan dan ketidaksepakatan.
c. Cara Anda menilai kesetiaan sangat berkebalikan dengan dia.
8. Bagaimana pendapat Anda tentang kontrasepsi?
a. Anda dan pasangan punya pikiran yang sama.
b. Ada perbedaan pendapat menyangkut metode yang dipakai.
c. Anda tidak sepakat apakah alat kontrasepsi perlu dipakai.
9. Bagaimana libido (hasrat seksual) Anda dibanding pasangan?
a. Anda sama-sama menikmati hubungan seks.
b. Kadang Anda menemukan pasangan kurang bergairah atau bahkan
terlalu banyak menuntut.
c. Anda tak pernah merasakan nikmatnya bercinta secara bersama-sama.
10. Seberapa jauh Anda siap untuk menyenangkan pasangan Anda?
a. Anda senang melayani hasratnya, dan mengetahui bahwa dia sangat
menikmatinya membuat Anda bahagia.
b. Anda akan menuruti apa saja keinginannya, sepanjang dia juga mau
memenuhi keinginan Anda.
c. Sungguh luar biasa kalau dia bisa memuaskan Anda.
a. Anda dan pasangan sepenuhnya sepakat.
b. Pasangan Anda sedikit lebih (atau kurang) liberal dibanding Anda.
c. Pandangan Anda sangat bertentangan dengan pasangan Anda.
2. Ketika di tempat tidur bersama pasangan, Anda merasa:
a. Terangsang.
b. Senang.
c. Bosan.
3. Apakah pasangan Anda tahu persis bagaimana memberi kesenangan
seksual kepada Anda?
a. Anda merasa sangat puas setelah bercinta.
b. Anda malu untuk mengatakan apa yang paling Anda sukai.
c. Anda sampai tidak bisa lagi menghitung seringnya ia tertidur dan membiarkan Anda frustrasi.
4. Pasangan Anda membawa film tentang teknik pijat erotik. Reaksi Anda:
a. Tidak sabar untuk segera mencoba bersamanya.
b. Mandi dan menunggu film itu diputar.
c. Berpikir tentang komersialisasi seks.
5. Adakah soal kebersihan diri pasangan yang membuat Anda prihatin?
a. Sama sekali tidak, dia sangat teliti.
b. Tidak selalu dia membersihkan diri seperti yang Anda inginkan.
c. Beberapa kebiasaannya membuat Anda agak jijik.
6. Pasangan Anda menawarkan posisi seks yang membuat kurang nyaman. Reaksi Anda?
a. Bilang terus terang dan mencoba posisi lain yang membuatnya puas.
b. Diam saja walau menderita, karena niat Anda membahagiakannya.
c. Tidak jadi bercinta, dan pura-pura sakit kepala kalau diminta.
7. Bagaimana Anda mengukur pentingnya kesetiaan?
a. Anda dan pasangan memiliki pandangan yang sama.
b. Soal ini bisa menjadi bahan perdebatan dan ketidaksepakatan.
c. Cara Anda menilai kesetiaan sangat berkebalikan dengan dia.
8. Bagaimana pendapat Anda tentang kontrasepsi?
a. Anda dan pasangan punya pikiran yang sama.
b. Ada perbedaan pendapat menyangkut metode yang dipakai.
c. Anda tidak sepakat apakah alat kontrasepsi perlu dipakai.
9. Bagaimana libido (hasrat seksual) Anda dibanding pasangan?
a. Anda sama-sama menikmati hubungan seks.
b. Kadang Anda menemukan pasangan kurang bergairah atau bahkan
terlalu banyak menuntut.
c. Anda tak pernah merasakan nikmatnya bercinta secara bersama-sama.
10. Seberapa jauh Anda siap untuk menyenangkan pasangan Anda?
a. Anda senang melayani hasratnya, dan mengetahui bahwa dia sangat
menikmatinya membuat Anda bahagia.
b. Anda akan menuruti apa saja keinginannya, sepanjang dia juga mau
memenuhi keinginan Anda.
c. Sungguh luar biasa kalau dia bisa memuaskan Anda.
Cara Menghitung &MemaknaiPertanyaan di atas mencakup berbagai aspek kehidupan seksual. Beri nilai satu pada pilihan jawaban ‘c’, nilai dua pada pilihan ‘b’ dan nilai tiga pada pilihan ‘a’, lalu jumlahkan.
- Nilai > 25 berarti Anda dan pasangan sangat cocok dalam urusan seksual.
- Nilai 20-24, berarti Anda dan pasangan sama-sama mendapatkan kepuasan seksual.
- Nilai 15-19, kecocokan Anda berdua dalam urusan seks di bawah rata-rata.
- Nilai 10-14, Anda berdua bukan pasangan seksual yang cocok sehingga sama sekali tidak mendapat kepuasan.
Bila seks merupakan satu-satunya faktor yang membuat Anda tidak cocok dengan pasangan, mengapa tidak melakukan terapi seks, supaya kebahagiaan Anda berdua bisa penuh?
- Nilai > 25 berarti Anda dan pasangan sangat cocok dalam urusan seksual.
- Nilai 20-24, berarti Anda dan pasangan sama-sama mendapatkan kepuasan seksual.
- Nilai 15-19, kecocokan Anda berdua dalam urusan seks di bawah rata-rata.
- Nilai 10-14, Anda berdua bukan pasangan seksual yang cocok sehingga sama sekali tidak mendapat kepuasan.
Bila seks merupakan satu-satunya faktor yang membuat Anda tidak cocok dengan pasangan, mengapa tidak melakukan terapi seks, supaya kebahagiaan Anda berdua bisa penuh?
LONDON, SABTU - Malam hari, melihat lelaki anda tergolek di sofa, tidakkah anda bergairah untuk bercinta dengannya? Ternyata, sebuah survei yang belum lama ini diadakan di Inggris oleh mydeco.com menunjukkan bahwa dua perlima responden--semua responden perempuan--memilih untuk membaca buku, dan seperlima lainnya menonton tayangan televisi, sementara cuma delapan persennya memilih bermesraan dengan pasangan sebelum tidur.
Menurut Dr Linda Papadopulus, salah satu ahli psikologi tingkah laku di Inggris, masalah itu timbul karena orang-orang tak mencipta suasana yang membangun untuk bangkitnya hasrat seks. Yang mereka butuhkan, kamar tidur yang seksi, aturan main yang baru mengenai berhubungan intim malam hari, dan sebuah perubahan pada "naluri kebinatangan". "Kami mendapati orang-orang begitu sibuk dengan kerja dan anak-anak, sehingga mereka lelah dan hidup mereka dipenuhi sederet hal yang harus mereka kerjakan. Kami tidak lagi mendapati seks menjadi penting," katanya.
Padahal, menurut Papadopulus lagi, hubungan intim tidak terjadi dengan sendirinya, harus dicipta. "Satu masalah, tak banyak orang mengusahakan sesuatu untuk ruang tidur mereka," sambungnya. "Acara-acara tentang desain interior di televisi cenderung menggampangkannya ketimbang membahas dekornya," imbuhnya.
Dalam rangka memberi masukan untuk mengatasi masalah tersebut, kata Papadopulus lagi, "Kami bekerja dengan seorang ahli matematika dan seorang arsitek dan menyimak segala hal yang berhubungan dengan seks, contohnya soal bagaimana segala sesuatu terasa, tercium, dan dilihat di kamar tidur anda." Lanjutnya, "Warna-warna yang berhubungan dengan gairah menjadi pilihan tepat, sebut saja warna merah yang seksi. Sprei sutra, tempat tidur air, dan kamisol berenda juga mencipta atmosfer sensual yang ideal."
Masih menurutnya, "Mengubah ruang tidur anda untuk seks membawa sebuah pesan yang jelas kepada pasangan anda bahwa anda peduli tentang seks dan sedang berada dalam mood untuk seks." Ujung-ujungnya, kehidupan seks anda akan membaik.
Tips dari Papadopulus: 1) Bangkitkan di kamar tidur anda suasana untuk bercinta. Anda tak perlu membuat perubahan-perubahan besar--cukup sesuatu yang sederhana, sesederhana meredupkan cahaya lampu di dalamnya.
2) Perlihatkan minat terhadap pasangan anda. Tanyakan bagaimana segalanya berjalan untuknya dan tanyakan pula tentang hasrat dan kekhawatirannya. Lakukanlah pada petang hari dan anda mungkin akan mendapatkan keintiman emosional yang menuntun anda ke keintiman fisik.
3) Jagalah ruang tidur anda hanya untuk berhubungan intim dan tidur. Jadi, singkirkan apapun yang menjauhkan anda dari hubungan seks--pekerjaan, komputer, dan pesawat televisi.
4) Beristirahatlah sejenak dan pusatkan perhatian anda ke diri sendiri dengan mandi berendam atau melakukan sesuatu yang anda nikmati. Ini kerap menjadikan orang bergairah, karena meningkatkan rasa menghargai diri sendiri, membantu anda berhubungan dengan lelaki anda, dan merasa bernafsu.
5) Beri ruang bagi pasangan anda di kamar tidur. Buatlah desain interior yang lebih netral, jangan kelewat feminin, untuk ruang tidur. Hindari, misalnya, motif bunga bertebaran di mana-mana.
6) Jangan membuatnya tidak nyaman dengan dekor yang ada di ruang tidur anda. Tak seorangpun ingin berhubungan seks seolah di bawah pengawasan mertua atau orangtua, karena foto-foto mereka anda pajang di kamar tidur anda.
7) Hindari menyantap hidangan hingga kenyang sebelum naik ke tempat tidur. Itu tak akan membuat anda mendapatkan mood yang tepat. Selain itu, kalau berangkat tidur sangat larut, anda mungkin akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berpikir tentang berapa lama anda akan kehilangan jam tidur anda, ketimbang menikmati hubungan intim dengan pasangan anda.
8) Pergilah makan malam berdua, dengarkan lagu kenangan anda berdua, atau melihat-lihat foto-foto lama anda berdua, sebelum menuju ruang tidur untuk bercinta. (thesun.co.uk)
STILAH ¨sex detox¨ mungkin belum begitu akrab di telinga. Namun, dua kata ini dapat diartikan dengan sederhana, yakni menghentikan aktivitas seksual selama kurun waktu tertentu untuk memperbaiki kualitas kehidupan seksual Anda.
Adalah terapis seks kenamaan, Ian Kerner, yang mengenalkan istilah ini dalam buku barunya berjudul Sex Detox. Ia mengatakan bahwa untuk menggapai kepuasan yang lebih baik, terkadang seseorang harus melupakan aktivitas seksual untuk sesaat. Puasa seks dapat dilakukan hingga 30 hari lamanya. Upaya ini dapat membantu memperbarui hubungan setiap pasangan dan mengembalikan gairah seksual yang sempat padam.
Mengapa perlu sex detox?
Terkadang, Anda harus melupakan seks sementara waktu untuk memahami masalah yang mungkin menghantui dan mengganggu keharmonisan Anda. Jika anda melakukan seks hanya sekadar menuntaskan kewajiban, melakukan orgasme semu, atau gairah menurun karena merasa tidak tertarik, detoks dapat membantu dalam memecahkan masalah dan menelusuri apa yang tengah terjadi dengan Anda.
Bagaimana melakukannya?
Setiap hari selama 30 hari ¨berpuasa¨, Anda harus melakukan aktivitas yang berbeda, membaca, atau merenung untuk mengeksplorasi banyak hal yang memengaruhi kehidupan seks Anda. Anda mungkin bisa melihat foto-foto kenangan keluarga untuk mempelajari bagaimana pengaruh ini berperan di masa kanak-kanak atau Anda juga bisa memeriksakan kesehatan Anda secara keseluruhan. Idealnya, detoks dilakukan suami dan istri bersamaan, namun Anda juga dapat melakukannya sendiri. Terkadang bila detoks ini memberi pengaruh positif, pasangan Anda juga akan mengikutinya.
Apa manfaat sex detox?
Anda akan mendapat pemahaman dan pengetahuan lebih luas mengenai apa yang terjadi dalam kehidupan seksual dan bagaimana pengaruhnya terhadap hubungan Anda dan sebaliknya. Perasaan Anda akan merasa lebih tersambung dan siap untuk berkomunikasi dengan pasangan. Kalaupun Anda tak mampu menahan gairah selama 30 hari penuh, pelanggaran mungkin akan membuat seks justru menjadi lebih hot, dan hasilnya tidak akan terlalu buruk.
Adalah terapis seks kenamaan, Ian Kerner, yang mengenalkan istilah ini dalam buku barunya berjudul Sex Detox. Ia mengatakan bahwa untuk menggapai kepuasan yang lebih baik, terkadang seseorang harus melupakan aktivitas seksual untuk sesaat. Puasa seks dapat dilakukan hingga 30 hari lamanya. Upaya ini dapat membantu memperbarui hubungan setiap pasangan dan mengembalikan gairah seksual yang sempat padam.
Mengapa perlu sex detox?
Terkadang, Anda harus melupakan seks sementara waktu untuk memahami masalah yang mungkin menghantui dan mengganggu keharmonisan Anda. Jika anda melakukan seks hanya sekadar menuntaskan kewajiban, melakukan orgasme semu, atau gairah menurun karena merasa tidak tertarik, detoks dapat membantu dalam memecahkan masalah dan menelusuri apa yang tengah terjadi dengan Anda.
Bagaimana melakukannya?
Setiap hari selama 30 hari ¨berpuasa¨, Anda harus melakukan aktivitas yang berbeda, membaca, atau merenung untuk mengeksplorasi banyak hal yang memengaruhi kehidupan seks Anda. Anda mungkin bisa melihat foto-foto kenangan keluarga untuk mempelajari bagaimana pengaruh ini berperan di masa kanak-kanak atau Anda juga bisa memeriksakan kesehatan Anda secara keseluruhan. Idealnya, detoks dilakukan suami dan istri bersamaan, namun Anda juga dapat melakukannya sendiri. Terkadang bila detoks ini memberi pengaruh positif, pasangan Anda juga akan mengikutinya.
Apa manfaat sex detox?
Anda akan mendapat pemahaman dan pengetahuan lebih luas mengenai apa yang terjadi dalam kehidupan seksual dan bagaimana pengaruhnya terhadap hubungan Anda dan sebaliknya. Perasaan Anda akan merasa lebih tersambung dan siap untuk berkomunikasi dengan pasangan. Kalaupun Anda tak mampu menahan gairah selama 30 hari penuh, pelanggaran mungkin akan membuat seks justru menjadi lebih hot, dan hasilnya tidak akan terlalu buruk.
TIDAK SEDIKIT orang masih terjebak dalam mitos, termasuk soal seks. Namun yang menarik, banyak di antara kita justru lebih suka mencari tahu berbagai mitos soal seks.
Terlepas dari apakah itu fakta atau karangan belaka, banyak orang begitu senang menyebarkan rumor soal seks. Lucunya, masalah yang dialami akibat pemikiran keliru yang mengagumkan ini justru menjadi standar acuan dalam kehidupan percintaan. Bagaimana Anda tahu bahwa pengetahuan seks tersebut adalah kebenaran ?
Meski banyak sekali mitos soal seks yang beredar di masyarakat, namun setidaknya ada lima mitos paling populer yang kerap menjadi perdebatan. Berikut kelima mitos seks tersebut :
1.) Jangan ngeseks sebelum bertanding .
Sudah menjadi hal umum bahwa pelatih di banyak cabang olahraga melarang para pemainnya untuk berhubungan seks di malam sebelum pertandingan besar. Logika mereka : atlet harus mengawetkan energi dan meningkatkan agresi supaya bisa mengeluarkan kemampuan yang lebih besar. Para juara dunia tinju juga masih memegang teguh tradisi lama, bahwa mereka harus menghindari seks seminggu sebelum pertarungan, jika ingin mencapai penampilan maksimal di atas ring.
Namun begitu, banyak riset menunjukkan bahwa seks sebelum pertandingan sama sekali tak mempengaruhi penampilan atlet. Riset ahli dari College of St. Scholastica di Duluth, Minnesotta, Amerika Serikat misalnya mengungkapkan bahwa pria menunjukkan kemampuan yang baik dalam tes ketahanan saat treadmill di pagi hari usai berhubungan seks malam harinya. Hasil tes ini sama baiknya dengan ketika pria tak melakukan seks pada malam harinya.
Menurut para ilmuwan dari Italia, sejauh agresi dapat dipertahankan, peningkatan kadar testosteron yang hadir bersama aktivitas seksual dapat menyebabkan rata-rata agresi menjadi tinggi pada hari-hari berikutnya. Dengan begitu penampilan atlet akan tetap prima.
Perlu ditekankan pula, efek psikologis dari seks menjelang pertandingan sejauh ini belum diteliti. Meskipun beberapa atlet mungkin tidak terpengaruh sama sekali oleh aktivitas seksual, namun para ahli olahraga menyebutkan bahwa hubungan seks sebelum pertandingan berpotensi mempengaruhi konsentrasi para atlet .
2.) Pria mencapai puncak seksual pada usia 18, sedangkan wanita pada usia 30'an.
Dalam menyikapi mitos ini, apa yang harus dipegang teguh pikiran Anda adalah bahwa pemahaman soal puncak ini adalah menyesatkan. Puncak dari segi hormonal tidak serta merta mempengaruhi puncak dari kemampuan seksual. Lebih jauh lagi, kualitas fisik dan seksual bukan suatu hal yang sama.
Ketika hormon testosteron mencapai puncaknya pada usia 18, seorang pria cenderung belum mengalami seks terbaik dalam hidupnya sebagai remaja. Tentu saja , reaksi psikologisnya adalah ketidakpuasan tetapi reaksi ini biasanya timbul pada usia ketika seseorang lebih tertarik dan mampu melakukan hubungan intim. Seperti kebanyakan orang dewasa, kemampuan untuk mencapai kepuasan seksual memang sangat tergantung dari pengalaman dalam orgasme dan bercinta.
Sementara itu khusus untuk wanita, puncak kemampuan seksual mereka tidak pernah dinilai dari segi biologis terutama ketika kadar hormon estrogen mencapai titik tertiggi pada usia pertengahan 20-an. Kemampuan seks kaum Hawa lebih ditekankan kepada apa yang mereka alami dalam hubungan sosial.
Wanita berusia 30-an secara tipikal akan terikat suatu hubungan monogami jangka panjang khususnya ikatan pernikahan. Oleh karena itu, masyarakat memberi mereka legalitas untuk melakukan hubungan seks sebab mereka dalam hubungan yang serius.
Apa yang dapat diambil dari fakta ini? Jangan biarkan pikiran yag penuh prasangka mendikte Anda. Puncak kemampuan seksual seseorang bisa sangat bervariasi, di mana kebanyakan orang menyadari potensi penuh akan hasrat dan kemampuannya untuk lebih merasa aman secara seksual dengan diri dan pasangannya.
3.) Alkohol perbaiki kemampuan seksual.
Alkohol sejak lama dipertimbangkan sebagai aphrodisiac. Sejak dulu, manusia kerap dibayang-bayangi oleh kemampuan dan kekuatan alkohol, yang diduga mampu memperbaiki dan meningkatkan kenikmatan seksual.
Riset menunjukkan, alkohol dalam jumlah sedikit memang dapat menigkatkan hasrat dan gairah seseorang terhadap seks, sekaligus menurunkan penghambat aktivitas seksual. Jumlah yang sedikit di sini artinya tak lebih dari satu atau dua gelas minuman. Lebih dari itu, alkohol justru dapat merugikan karena zat ini juga dikenal sebagai depressan.
Alkohol justru akan membuat mandul fungsi-fungsi otak yang lebih tinggi, yang biasanya mengontrol atau menghambat impuls seksual. Lebih jauh lagi , meskipun minuman keras dapat meningkatkan gairah seks, namun juga dapat menurunkan kemampuan Anda atau secara negatif mempengaruhi respon seksual Anda.
4.) Cinta dibutuhkan untuk menikmati seks
Meskipun terdengar indah , kalimat ¨yang dibutuhkan adalah cinta¨ tidak berkaitan dengan kepuasan seksual. Tentu saja, saat seseorang jatuh cinta dan memiliki perasaan kuat pada pasangannya, pengalaman seksualya menjadi lebih baik. Namun hal ini tak bisa diterjemahkan dalam orgasme yang luar biasa.
Banyak pasangan yang binggung bahwa seks yang mereka nikmati tidak seindah seperti kehidupan cinta mereka. Apa yang mereka butuhkan untuk memahaminya adalah bahwa aktivitas seks luar biasa seharusnya diwujudkan melalui komunikasi yang lebih ketimbang apa pun. Setiap pasangan harus mendiskusikan dan mengeksplorasi apa yang membuat mereka bergairah , bagaimana mereka senang untuk disentuh, serta aktivitas seperti apa yang mereka sukai. Setiap pasangan harus menyadari bahwa belajar untuk ¨menikmati¨ satu sama lain akan menjadi mahir seperti halnya memainkan alat musik. Anda butuh latihan kerja keras, kesabaran, sebelum musik yang hasilkan sempurna dan manis.
5.) Single lebih sering ngeseks ketimbang yang berpasangan.
Meskipun kita cenderung berpikir bahwa orang yang belum menikah lebih sering melakukan seks, namun mereka yang telah menikah atau hidup bersama-lah yang justru menjadi pemenang untuk soal yang satu ini. Ini bisa terjadi karena dua hal yakni : modal dan kemudahan.
Pertama, riset menunjukkan bahwa frekuensi seks akan menurun seiring dengan lebih seringnya berlama-lama atau bermain dengan pasangan di tempat tidur. Hal ini terjadi karena aktivitas seks tersebut membutuhkan waktu dan energi yang sangat tinggi bagi pasangan.
Kedua, Anda akan mencapai jumlah seks yang optimal bila Anda hidup dengan pasangan yang dicintai. Anda juga akan memiliki kehidupan seks yang nikmat ketimbang saat masih single. Menurut penelitian, kualitas seks yang lebih tinggi akan dicapai seseorang bila telah memiliki pasangan dalam ikatan pernikahan. Hal ini terjadi karena model relasi seperti ini biasannya menawarkan komponen-komponen kunci dari eksplorasi seksual dan kesenangan yakni kepercayan dan keterikatan.
Terlepas dari apakah itu fakta atau karangan belaka, banyak orang begitu senang menyebarkan rumor soal seks. Lucunya, masalah yang dialami akibat pemikiran keliru yang mengagumkan ini justru menjadi standar acuan dalam kehidupan percintaan. Bagaimana Anda tahu bahwa pengetahuan seks tersebut adalah kebenaran ?
Meski banyak sekali mitos soal seks yang beredar di masyarakat, namun setidaknya ada lima mitos paling populer yang kerap menjadi perdebatan. Berikut kelima mitos seks tersebut :
1.) Jangan ngeseks sebelum bertanding .
Sudah menjadi hal umum bahwa pelatih di banyak cabang olahraga melarang para pemainnya untuk berhubungan seks di malam sebelum pertandingan besar. Logika mereka : atlet harus mengawetkan energi dan meningkatkan agresi supaya bisa mengeluarkan kemampuan yang lebih besar. Para juara dunia tinju juga masih memegang teguh tradisi lama, bahwa mereka harus menghindari seks seminggu sebelum pertarungan, jika ingin mencapai penampilan maksimal di atas ring.
Namun begitu, banyak riset menunjukkan bahwa seks sebelum pertandingan sama sekali tak mempengaruhi penampilan atlet. Riset ahli dari College of St. Scholastica di Duluth, Minnesotta, Amerika Serikat misalnya mengungkapkan bahwa pria menunjukkan kemampuan yang baik dalam tes ketahanan saat treadmill di pagi hari usai berhubungan seks malam harinya. Hasil tes ini sama baiknya dengan ketika pria tak melakukan seks pada malam harinya.
Menurut para ilmuwan dari Italia, sejauh agresi dapat dipertahankan, peningkatan kadar testosteron yang hadir bersama aktivitas seksual dapat menyebabkan rata-rata agresi menjadi tinggi pada hari-hari berikutnya. Dengan begitu penampilan atlet akan tetap prima.
Perlu ditekankan pula, efek psikologis dari seks menjelang pertandingan sejauh ini belum diteliti. Meskipun beberapa atlet mungkin tidak terpengaruh sama sekali oleh aktivitas seksual, namun para ahli olahraga menyebutkan bahwa hubungan seks sebelum pertandingan berpotensi mempengaruhi konsentrasi para atlet .
2.) Pria mencapai puncak seksual pada usia 18, sedangkan wanita pada usia 30'an.
Dalam menyikapi mitos ini, apa yang harus dipegang teguh pikiran Anda adalah bahwa pemahaman soal puncak ini adalah menyesatkan. Puncak dari segi hormonal tidak serta merta mempengaruhi puncak dari kemampuan seksual. Lebih jauh lagi, kualitas fisik dan seksual bukan suatu hal yang sama.
Ketika hormon testosteron mencapai puncaknya pada usia 18, seorang pria cenderung belum mengalami seks terbaik dalam hidupnya sebagai remaja. Tentu saja , reaksi psikologisnya adalah ketidakpuasan tetapi reaksi ini biasanya timbul pada usia ketika seseorang lebih tertarik dan mampu melakukan hubungan intim. Seperti kebanyakan orang dewasa, kemampuan untuk mencapai kepuasan seksual memang sangat tergantung dari pengalaman dalam orgasme dan bercinta.
Sementara itu khusus untuk wanita, puncak kemampuan seksual mereka tidak pernah dinilai dari segi biologis terutama ketika kadar hormon estrogen mencapai titik tertiggi pada usia pertengahan 20-an. Kemampuan seks kaum Hawa lebih ditekankan kepada apa yang mereka alami dalam hubungan sosial.
Wanita berusia 30-an secara tipikal akan terikat suatu hubungan monogami jangka panjang khususnya ikatan pernikahan. Oleh karena itu, masyarakat memberi mereka legalitas untuk melakukan hubungan seks sebab mereka dalam hubungan yang serius.
Apa yang dapat diambil dari fakta ini? Jangan biarkan pikiran yag penuh prasangka mendikte Anda. Puncak kemampuan seksual seseorang bisa sangat bervariasi, di mana kebanyakan orang menyadari potensi penuh akan hasrat dan kemampuannya untuk lebih merasa aman secara seksual dengan diri dan pasangannya.
3.) Alkohol perbaiki kemampuan seksual.
Alkohol sejak lama dipertimbangkan sebagai aphrodisiac. Sejak dulu, manusia kerap dibayang-bayangi oleh kemampuan dan kekuatan alkohol, yang diduga mampu memperbaiki dan meningkatkan kenikmatan seksual.
Riset menunjukkan, alkohol dalam jumlah sedikit memang dapat menigkatkan hasrat dan gairah seseorang terhadap seks, sekaligus menurunkan penghambat aktivitas seksual. Jumlah yang sedikit di sini artinya tak lebih dari satu atau dua gelas minuman. Lebih dari itu, alkohol justru dapat merugikan karena zat ini juga dikenal sebagai depressan.
Alkohol justru akan membuat mandul fungsi-fungsi otak yang lebih tinggi, yang biasanya mengontrol atau menghambat impuls seksual. Lebih jauh lagi , meskipun minuman keras dapat meningkatkan gairah seks, namun juga dapat menurunkan kemampuan Anda atau secara negatif mempengaruhi respon seksual Anda.
4.) Cinta dibutuhkan untuk menikmati seks
Meskipun terdengar indah , kalimat ¨yang dibutuhkan adalah cinta¨ tidak berkaitan dengan kepuasan seksual. Tentu saja, saat seseorang jatuh cinta dan memiliki perasaan kuat pada pasangannya, pengalaman seksualya menjadi lebih baik. Namun hal ini tak bisa diterjemahkan dalam orgasme yang luar biasa.
Banyak pasangan yang binggung bahwa seks yang mereka nikmati tidak seindah seperti kehidupan cinta mereka. Apa yang mereka butuhkan untuk memahaminya adalah bahwa aktivitas seks luar biasa seharusnya diwujudkan melalui komunikasi yang lebih ketimbang apa pun. Setiap pasangan harus mendiskusikan dan mengeksplorasi apa yang membuat mereka bergairah , bagaimana mereka senang untuk disentuh, serta aktivitas seperti apa yang mereka sukai. Setiap pasangan harus menyadari bahwa belajar untuk ¨menikmati¨ satu sama lain akan menjadi mahir seperti halnya memainkan alat musik. Anda butuh latihan kerja keras, kesabaran, sebelum musik yang hasilkan sempurna dan manis.
5.) Single lebih sering ngeseks ketimbang yang berpasangan.
Meskipun kita cenderung berpikir bahwa orang yang belum menikah lebih sering melakukan seks, namun mereka yang telah menikah atau hidup bersama-lah yang justru menjadi pemenang untuk soal yang satu ini. Ini bisa terjadi karena dua hal yakni : modal dan kemudahan.
Pertama, riset menunjukkan bahwa frekuensi seks akan menurun seiring dengan lebih seringnya berlama-lama atau bermain dengan pasangan di tempat tidur. Hal ini terjadi karena aktivitas seks tersebut membutuhkan waktu dan energi yang sangat tinggi bagi pasangan.
Kedua, Anda akan mencapai jumlah seks yang optimal bila Anda hidup dengan pasangan yang dicintai. Anda juga akan memiliki kehidupan seks yang nikmat ketimbang saat masih single. Menurut penelitian, kualitas seks yang lebih tinggi akan dicapai seseorang bila telah memiliki pasangan dalam ikatan pernikahan. Hal ini terjadi karena model relasi seperti ini biasannya menawarkan komponen-komponen kunci dari eksplorasi seksual dan kesenangan yakni kepercayan dan keterikatan.
GAIRAH seks tak ubahnya bagaikan sebuah jalan di pegunungan. Kadang naik, kadang turun. Di saat turun, beberapa trik perlu dilakukan untuk "mendongkrak" gairah. Bisakah membuat pasangan cemburu dijadikan salah satu alternatifnya?
Yeni, sebut saja namanya begitu, kadang tak tahan untuk bercerita tentang Rio, teman sekantor yang pernah menaruh hati padanya, kepada sang suami. Ia tahu api cemburu akan langsung membakar hati suaminya. Namun hebatnya, saat cemburu seperti itu, gairah seksual pria pilihan hatinya ini juga ikut berkobar.
Kalau sudah begitu, di balik perasaan bersalahnya kadang-kadang Yeni tak bisa menahan senyum "kemenangan". Dalam hatinya, bahkan pernah timbul niat mengipas-ngipas bara cemburu suaminya agar hubungan intim mereka jadi tambah seru.
Tak Bisa Digeneralisasi
"Secara psikologis memang bisa saja gairah seksual makin terlecut akibat cemburu," kata A. Kasandra Oemarjoedi, Psi., Direktur dari Psychological Practice Kasandra Persona Prawacana. Kobaran gairah itu secara tidak sadar didorong oleh perasaan takut kehilangan, perasaan bersaing, imajinasi liar, tidak mau kalah, dan sebagainya.
Yang menarik, hampir bisa dipastikan bahwa timbulnya gairah hebat ini justru karena cinta. "Walaupun tidak mutlak, semakin besar cintanya pada pasangan, maka semakin besar pula rasa cemburunya," ungkap Kasandra. Hal ini biasanya terjadi pada suami atau istri yang memiliki perasaan cinta terlampau besar terhadap pasangannya.
Akan tetapi, kondisi ini tentu berbeda pada tiap pasangan, jadi tidak bisa digeneralisasi. Ada pasangan yang bila cemburu karena suatu hal kemudian melampiaskannya dalam bentuk permainan ranjang yang panas. Namun, ada juga pasangan yang justru karena cemburu malah enggan "menyentuh" pasangannya. "Di sinilah dibutuhkan kejelian mengamati efek cemburu itu sendiri," tambahnya.
Untuk suami atau istri yang sudah bisa memastikan bahwa rasa cemburu dapat meningkatkan gairah pasangannya, boleh saja menggunakan "senjata" ini pada momen-momen tertentu. "Kalau memang cemburu menjadi turn on factor dalam hubungan mereka, bolehlah sekali-sekali digunakan. Asal jangan keseringan, lo," katanya mengingatkan. Karena kalau sudah terlalu sering, bisa-bisa sensasi dari rasa cemburu itu akhirnya malah menguap entah ke mana. Sebaliknya, jika cemburu ternyata merupakan turn off factor, tentu saja jangan sekali-kali cari gara-gara. Bisa-bisa pasangan malah kehilangan gairah alias jadi dingin.
Selain memberi manfaat bila terampil mengolah perasaan cemburu, yang juga patut dijadikan pertimbangan adalah bahaya yang mungkin ditimbulkan. Salah satunya adalah kecemburuan yang tidak terkendali. "Ini bisa berakibat fatal karena bukan tidak mungkin cemburu yang biasanya mengobarkan gairah kali ini jadi malah tak terkendali. Akibatnya, pasangan jadi marah dan berhari-hari menolak berhubungan. Repot, kan?"
Pengasuh rubrik Tanya Jawab Problema Rumah Tangga nakita ini juga mengingatkan bahwa fantasi seksual pada dasarnya merupakan skill. Artinya, dibutuhkan keahlian khusus untuk mengembangkan fantasi, kedekatan, sekaligus membangun suasana romantis supaya hubungan seksual jadi lebih mantap.
Bukankah hal ini bermanfaat guna menumbuhkan cinta sekaligus terapi mujarab untuk meningkatkan gairah seksual?
Peningkatan Hormon
Senada dengan Kasandra, seksolog dari RS Persahabatan, Rawamangun, Jakarta, Dr. Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, M.Kes (MMR), mengatakan "Ada dua kemungkinan yang bisa diakibatkan dari rasa cemburu, yaitu gairah seksual meningkat atau justru drop."
Menurutnya, pada dasarnya cemburu adalah luapan emosi yang berlebihan. Secara medis peningkatan emosi itu dapat dikaitkan dengan peningkatan hormon. "Kalau hormon meningkat maka otomatis gairah juga akan meningkat," tandasnya. Luapan emosi ini tidak hanya disebabkan oleh rasa cemburu, tapi bisa juga disebabkan rasa sedih yang berlebihan, rasa marah yang berlebihan, dan sebagainya.
"Di sinilah dibutuhkan kemampuan untuk mengolah emosi yang berlebihan tadi supaya bisa menjadi energi positif," ungkapnya. Menurut Ferryal, gairah seksual yang meluap akibat rasa cemburu itu bisa dialami siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun seksolog ini juga mengingatkan bahwa luapan emosi bisa berdampak negatif. "Saking emosinya, bisa-bisa gairah justru drop. Bahkan bisa-bisa pasangannya tidak 'dicolek' berhari-hari. Dampak semacam ini yang harus dihindari."
Bagaimana luapan emosi akan mengarah menjadi energi positif atau negatif tentu tak bisa lepas dari pola pikir seseorang. "Kalau orang tersebut bisa berpikir positif, maka cemburu justru bisa meningkatkan gairah. Sebaliknya, kalau pikirannya cenderung buruk melulu, tentu saja akan menurunkan gairah," lanjut Ferryal.
Keterampilan mengolah luapan emosi supaya menjadi energi positif akan semakin meningkat seiring dengan bertambah dewasanya seseorang. "Bandingkan dengan pasangan-pasangan muda yang biasanya kalau sudah emosi jadi lupa segala-galanya. Akibatnya, jangankan gairah seksualnya berkobar, hasrat untuk bercinta pun akan menguap."
Jangan Dijadikan Alasan
Sekali, dua kali, bisa jadi ranjang terasa kian membara akibat kobaran api cemburu. Namun Ferryal mengingatkan, "Jangan mencari gara-gara supaya pasangan cemburu sekadar untuk meningkatkan gairah," pesannya. Mengapa? "Bagaimanapun, peningkatan emosi yang disengaja itu tidak baik," jawabnya.
Kalau memang kedua belah pihak merasa gairah seksualnya makin berkobar saat muncul dorongan emosi, sebaiknya cari cara yang sehat untuk melakukannya. "Cari sensasi baru dengan mencoba posisi hubungan seks yang tidak biasa, atau membangun suasana yang lain dari biasa," sarannya. Intinya, dorongan emosi itu harus diperlakukan secara sehat pula.
"Kalau sesekali hubungan seksual terasa lebih bergelora akibat dorongan rasa cemburu, anggap saja sebagai bonus. Jangan selalu membayangkan hubungan seksual itu harus seperti Michael Douglas dan Sharon Stone dalam film Basic Insting. Sebab percayalah, hubungan seks yang dilakukan atas dasar cinta dan melibatkan hati pasti akan terasa lebih nikmat."
Yeni, sebut saja namanya begitu, kadang tak tahan untuk bercerita tentang Rio, teman sekantor yang pernah menaruh hati padanya, kepada sang suami. Ia tahu api cemburu akan langsung membakar hati suaminya. Namun hebatnya, saat cemburu seperti itu, gairah seksual pria pilihan hatinya ini juga ikut berkobar.
Kalau sudah begitu, di balik perasaan bersalahnya kadang-kadang Yeni tak bisa menahan senyum "kemenangan". Dalam hatinya, bahkan pernah timbul niat mengipas-ngipas bara cemburu suaminya agar hubungan intim mereka jadi tambah seru.
Tak Bisa Digeneralisasi
"Secara psikologis memang bisa saja gairah seksual makin terlecut akibat cemburu," kata A. Kasandra Oemarjoedi, Psi., Direktur dari Psychological Practice Kasandra Persona Prawacana. Kobaran gairah itu secara tidak sadar didorong oleh perasaan takut kehilangan, perasaan bersaing, imajinasi liar, tidak mau kalah, dan sebagainya.
Yang menarik, hampir bisa dipastikan bahwa timbulnya gairah hebat ini justru karena cinta. "Walaupun tidak mutlak, semakin besar cintanya pada pasangan, maka semakin besar pula rasa cemburunya," ungkap Kasandra. Hal ini biasanya terjadi pada suami atau istri yang memiliki perasaan cinta terlampau besar terhadap pasangannya.
Akan tetapi, kondisi ini tentu berbeda pada tiap pasangan, jadi tidak bisa digeneralisasi. Ada pasangan yang bila cemburu karena suatu hal kemudian melampiaskannya dalam bentuk permainan ranjang yang panas. Namun, ada juga pasangan yang justru karena cemburu malah enggan "menyentuh" pasangannya. "Di sinilah dibutuhkan kejelian mengamati efek cemburu itu sendiri," tambahnya.
Untuk suami atau istri yang sudah bisa memastikan bahwa rasa cemburu dapat meningkatkan gairah pasangannya, boleh saja menggunakan "senjata" ini pada momen-momen tertentu. "Kalau memang cemburu menjadi turn on factor dalam hubungan mereka, bolehlah sekali-sekali digunakan. Asal jangan keseringan, lo," katanya mengingatkan. Karena kalau sudah terlalu sering, bisa-bisa sensasi dari rasa cemburu itu akhirnya malah menguap entah ke mana. Sebaliknya, jika cemburu ternyata merupakan turn off factor, tentu saja jangan sekali-kali cari gara-gara. Bisa-bisa pasangan malah kehilangan gairah alias jadi dingin.
Selain memberi manfaat bila terampil mengolah perasaan cemburu, yang juga patut dijadikan pertimbangan adalah bahaya yang mungkin ditimbulkan. Salah satunya adalah kecemburuan yang tidak terkendali. "Ini bisa berakibat fatal karena bukan tidak mungkin cemburu yang biasanya mengobarkan gairah kali ini jadi malah tak terkendali. Akibatnya, pasangan jadi marah dan berhari-hari menolak berhubungan. Repot, kan?"
Pengasuh rubrik Tanya Jawab Problema Rumah Tangga nakita ini juga mengingatkan bahwa fantasi seksual pada dasarnya merupakan skill. Artinya, dibutuhkan keahlian khusus untuk mengembangkan fantasi, kedekatan, sekaligus membangun suasana romantis supaya hubungan seksual jadi lebih mantap.
Bukankah hal ini bermanfaat guna menumbuhkan cinta sekaligus terapi mujarab untuk meningkatkan gairah seksual?
Peningkatan Hormon
Senada dengan Kasandra, seksolog dari RS Persahabatan, Rawamangun, Jakarta, Dr. Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, M.Kes (MMR), mengatakan "Ada dua kemungkinan yang bisa diakibatkan dari rasa cemburu, yaitu gairah seksual meningkat atau justru drop."
Menurutnya, pada dasarnya cemburu adalah luapan emosi yang berlebihan. Secara medis peningkatan emosi itu dapat dikaitkan dengan peningkatan hormon. "Kalau hormon meningkat maka otomatis gairah juga akan meningkat," tandasnya. Luapan emosi ini tidak hanya disebabkan oleh rasa cemburu, tapi bisa juga disebabkan rasa sedih yang berlebihan, rasa marah yang berlebihan, dan sebagainya.
"Di sinilah dibutuhkan kemampuan untuk mengolah emosi yang berlebihan tadi supaya bisa menjadi energi positif," ungkapnya. Menurut Ferryal, gairah seksual yang meluap akibat rasa cemburu itu bisa dialami siapa saja, baik pria maupun wanita. Namun seksolog ini juga mengingatkan bahwa luapan emosi bisa berdampak negatif. "Saking emosinya, bisa-bisa gairah justru drop. Bahkan bisa-bisa pasangannya tidak 'dicolek' berhari-hari. Dampak semacam ini yang harus dihindari."
Bagaimana luapan emosi akan mengarah menjadi energi positif atau negatif tentu tak bisa lepas dari pola pikir seseorang. "Kalau orang tersebut bisa berpikir positif, maka cemburu justru bisa meningkatkan gairah. Sebaliknya, kalau pikirannya cenderung buruk melulu, tentu saja akan menurunkan gairah," lanjut Ferryal.
Keterampilan mengolah luapan emosi supaya menjadi energi positif akan semakin meningkat seiring dengan bertambah dewasanya seseorang. "Bandingkan dengan pasangan-pasangan muda yang biasanya kalau sudah emosi jadi lupa segala-galanya. Akibatnya, jangankan gairah seksualnya berkobar, hasrat untuk bercinta pun akan menguap."
Jangan Dijadikan Alasan
Sekali, dua kali, bisa jadi ranjang terasa kian membara akibat kobaran api cemburu. Namun Ferryal mengingatkan, "Jangan mencari gara-gara supaya pasangan cemburu sekadar untuk meningkatkan gairah," pesannya. Mengapa? "Bagaimanapun, peningkatan emosi yang disengaja itu tidak baik," jawabnya.
Kalau memang kedua belah pihak merasa gairah seksualnya makin berkobar saat muncul dorongan emosi, sebaiknya cari cara yang sehat untuk melakukannya. "Cari sensasi baru dengan mencoba posisi hubungan seks yang tidak biasa, atau membangun suasana yang lain dari biasa," sarannya. Intinya, dorongan emosi itu harus diperlakukan secara sehat pula.
"Kalau sesekali hubungan seksual terasa lebih bergelora akibat dorongan rasa cemburu, anggap saja sebagai bonus. Jangan selalu membayangkan hubungan seksual itu harus seperti Michael Douglas dan Sharon Stone dalam film Basic Insting. Sebab percayalah, hubungan seks yang dilakukan atas dasar cinta dan melibatkan hati pasti akan terasa lebih nikmat."
Bisa saja, tapi ada berbagai aspek yang mesti diperhatikan.
Benarkah pendapat yang mengatakan musik jenis tertentu bisa membangkitkan gairah seks? "Tak bisa dipastikan. Yang perlu dilihat justru kualitas hubungan suami-istri yang bersangkutan," kata terapis musik Monty P Satiadarma, MS/AT, MCP/MFCC, Psi. Maksudnya, rinci Dekan Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara Jakarta ini, adalah kedekatan hubungan mereka secara psikis. "Itu yang lebih 'bicara' dibanding kehadiran musik saat mereka tengah berintim-intim."
Contoh yang paling gampang, kata Monty, saat mengobrol. "Obrolan enggak akan nyambung jika di saat yang sama mendengar suara musik keras mengentak-entak kan? Bahkan musik klasik sekalipun kalau disetel keras-keras ya jadi saling enggak dengar." Alhasil, harus dipertanyakan, tujuannya mau mendengarkan musik atau berkomunikasi?
Musik Tanpa Syair
Nah, begitu juga soal musik yang pas untuk berintim-intim. Kalau mau dijadikan musik pengiring alias backgroundmusic atau musik yang menjadi latar belakang belaka, tentu saja pilihan musiknya harus yang tenang sehingga memberi suasana rileks, nyaman. "Bisa semiklasik, piano solo, jazz, juga musik romantik. Jadi, tak selalu harus musik klasik."
Nah, begitu juga soal musik yang pas untuk berintim-intim. Kalau mau dijadikan musik pengiring alias backgroundmusic atau musik yang menjadi latar belakang belaka, tentu saja pilihan musiknya harus yang tenang sehingga memberi suasana rileks, nyaman. "Bisa semiklasik, piano solo, jazz, juga musik romantik. Jadi, tak selalu harus musik klasik."
Sedapat mungkin, saran Monty, pilih musik instrumentalia. Alasannya, "Kita kan sedang melakukan hubungan komunikasi. Kalau di saat seperti itu kita dengar musik yang bersyair, maka ada dua jalur verbal yang ditangkap sekaligus oleh fungsi kognitif seseorang. Pertama, ia menangkap stimulus indrawi melalui sensoris pendengaran (auditorial sensory) yang kemudian diteruskannya ke dalam sistem susunan saraf pusat. Nah, masukan inilah yang diolah kembali, antara lain menggunakan sistem yang dikenal sebagai funelling atau corong. Kalau butir pertama belum masuk, maka butiran pasir berikut belum bisa masuk ke corong karena harus antre. Begitu seterusnya."
Nah, bisa dibayangkan, butiran pertama adalah musik dan butiran kedua syair, sementara butiran berikutnya adalah isi pembicaraannya dengan pasangan. "Ribet kan karena akan beradu antara syair, lagu, dan omongannya." Di satu pihak ia mesti mendengar lawan bicaranya, sementara di lain pihak ia perlu menyimak syair lagunya sekaligus menikmati alunan musik itu sendiri.
Alhasil, komunikasi tak bisa berlangsung dengan baik. Selain itu, bila musiknya terlalu keras,gelombang suara pembicara pun harus bisa mengimbangi kerasnya musik. Jadilah akhirnya saling "teriak". Saat berkomunikasi, lazimnya diharapkan dua pihak yang terlibat menaruh konsentrasi penuh selama komunikasi tersebut berlangsung. Pertimbangannya, yang satu mengirim berita dan yang satu menangkap isi berita. Untuk itu tentunya diperlukan konsentrasi."Jika musiknya bersyair atau volumenya kelewat keras,pesan komunikasi jadi tak sampai karena konsentrasi yang terganggu."
Tergantung SeleraMemang, lanjut Monty, musik bisa bersifat terapeutik. Artinya, bisa dipakai sebagai sarana terapi. Tapi tak semata-mata berarti bisa mempersatukan pasangan yang tengah bermasalah. Konkretnya, bagaimana mungkin hanya dengan mendengarkan musik yang sama orang lantas bisa jadi akrab satu sama lain? Padahal, "Keakraban, terutama kedekatan psikis, tidak ditentukan oleh musik semata, melainkan oleh banyak hal. Terutama kondisi psikologi yang bersangkutan dalam memberi makna terhadap kehadiran suami/istrinya." Lain halnya jika aktivitas mendengarkan musik menjadi semacam kegiatan tambahan di luar aktivitas berkomunikasi tadi.
Contohnya, pasangan yang dinner sambil mengobrol di ruang sepi dibanding bila aktivitas serupa dilakukan di ruang yang berlatar belakang musik berisik alias hingar bingar. Dalam perbandingan semacam itu, bisa saja musik klasik membantu mengakrabkan hubungan. Pasalnya, dampak yang dimunculkan oleh musik tak lain adalah nuansa.
Sedangkan untuk hal yang paling intim, yakni hubungan suami-istri, hadirnya musik pengiring amat terpulang pada selera masing-masing pasangan. "Soalnya, ada yang suka dan ada pula yang tidak." Ada yang memang senang menggunakan nuansa musik untuk menghadirkan suasana lebih romantis. "Sebaliknya, ada juga yang menganggapnya justru mengganggu kebersamaan mereka."
Di sisi lain,prinsip dasar antara mendengarkan musik dan hubungan intim sedikit banyak memiliki kemiripan. Di antaranya menuntut konsentrasi tinggi dan membutuhkan energi yang tidak sedikit. Dengan kata lain, bukan sesuatu yang sifatnya santai-santai dan bisa dilakukan sambil lewat begitu saja.
Hadirkan Suasana
Kehadiran musik, sambung Monty, bukan tidak mungkin malah dianggap mengganggu. Alih-alih mau menambah indah suasana, eh, justru perhatian teralih ke musik tadi."Kecuali kalau masing-masing pihak sepakat dan sudah terbiasa dengan 'ritual' semacam itu."
Kehadiran musik, sambung Monty, bukan tidak mungkin malah dianggap mengganggu. Alih-alih mau menambah indah suasana, eh, justru perhatian teralih ke musik tadi."Kecuali kalau masing-masing pihak sepakat dan sudah terbiasa dengan 'ritual' semacam itu."
Selain itu, terang Monty pula, musik harus mampu bersifat amusement alias bisa dinikmati. Jadi, "Sepanjang musik yang diperdengarkan tadi bisa dinikmati oleh pasangan suami-istri yang tengah berintim-intim, membuat keduanya dalam suasana relaks, mengapa tidak?"
Namun, tegasnya, perlu disadari sekali lagi, kehadiran musik hanya sebatas memberi pengaruh pada nuansa suasana. Dalam arti, suasana yang diharapkan suami-istri mudah-mudahan bisa terwujud dengan kehadiran musik. Meski tentu saja tidak selalu demikian.
Soalnya, bukan tidak mungkin, kan, di saat yang bersamaan seorang istri tengah dingin alias tak berselera, sementara suaminya justru amat menggebu. Suami yang bijak tentu tidak akan memaksa. Sebagai gantinya, mengapa tidak mencoba cara lain semisal menyetel musik kesukaan istrinya? Kalau lewat musik tadi si istri jadi terkenang pada kenangan tertentu yang istimewa, bukan tidak mungkin akan timbul suasana relaks ataupun romantis. Nah, dalam suasana seperti itu tak berlebihan, kok, kalau gairah seksual diharapkan bisa muncul.
Kendati, tegas Monty, lagi-lagi kedekatan psikologis jauh lebih menentukan. "Kalau suami-istri lagi marahan, biarpun disetel lagu seromantis apa pun, saya sangsi gairah seksual bisa muncul." Dengan kata lain, jikatengah jengkel, jangan harap bisa terjalin hubungan intim hanya dengan mengandalkan musik.
Karena itu, tambahnya, "Kalaupun ada yang bilang pengaruh musik terhadap seks sedemikian hebat, mungkin penelitiannya terlalu bias. Artinya, sudah ada harapan yang berlebihan mengenai hal tersebut." Jadi, musik atau lagu tertentu hanya ikut membentuk/menghadirkan suasana romantis. Hanya saja apakah suasana romantis itu nantinya akan menyatukan individu suami-istri dalam hubungan intim, tak ada yang bisa memastikan.
Bergetarnya Elemen Tubuh
Musik, tegas Monty, arahnya justru lebih ke spiritual ketimbang libidinal/dorongan hewani meski kelak ada hubungan satu sama lain. "Karena awalnya kan musik muncul sebagai pemujaan terhadap alam semesta dan penciptanya."
Musik, tegas Monty, arahnya justru lebih ke spiritual ketimbang libidinal/dorongan hewani meski kelak ada hubungan satu sama lain. "Karena awalnya kan musik muncul sebagai pemujaan terhadap alam semesta dan penciptanya."
Pemujaan kepada dewa dan leluhur lewat nyanyian dan tarian untuk minta hujan, contohnya. Nah, melalui gerakan-gerakan saat menari itulah individu yang bersangkutan merasakan adanya dampak libidinal. "Pada dasarnya, musik menghasilkan vibrasi suara. Nah, itulahyang menggetarkan banyak elemen di dalam tubuh yang kemudian membangkitkan gairah tertentu. Di antaranya, ya, gairah erotis itu tadi. Hanya saja sifatnya sangat individual."
Libido Sudah Tinggi
Akar musik dangdut yang sama sekali belum dimordernisasi, jelas Monty, boleh jadi memang dimaksudkan untuk menggugah gairah seksual. Hanya saja, campuran pengaruh musik India dan Melayu ini ditujukan buat mereka yang tengah menikmati minuman beralkohol di warung-warung pinggir jalan dalam keremangan malam.
Akar musik dangdut yang sama sekali belum dimordernisasi, jelas Monty, boleh jadi memang dimaksudkan untuk menggugah gairah seksual. Hanya saja, campuran pengaruh musik India dan Melayu ini ditujukan buat mereka yang tengah menikmati minuman beralkohol di warung-warung pinggir jalan dalam keremangan malam.
"Boleh jadi libido mereka yang nongkrong di situ memang sudah tinggi, lalu semakin dipacu lagi dengan suasana remang-remang dan minuman beralkohol tinggi. Jadi, bukan semata-mata karena musiknya."
Jika Beda Selera
Menurut Monty, kalau selera musik antara istri dan suami bertolak belakang, mau tidak mau harus disesuaikan dulu satu sama lainnya. "Tidak bisa saling memaksakan diri untuk saling melengkapi." Contohnya, istri suka lagu klasik sementara suami justru makin bergairah jika mendengar lagu dangdut."Jangankan terbangkitkan gairah, bisa-bisa istri malah sebal dan akhirnya mereka malah ribut karena dongkol. Akhirnya, gairah jadi padam." Lalu bagaimana menjembataninya? "Ya, enggak usah pakai musik saja, deh! Sederhana, kan?"
Menurut Monty, kalau selera musik antara istri dan suami bertolak belakang, mau tidak mau harus disesuaikan dulu satu sama lainnya. "Tidak bisa saling memaksakan diri untuk saling melengkapi." Contohnya, istri suka lagu klasik sementara suami justru makin bergairah jika mendengar lagu dangdut."Jangankan terbangkitkan gairah, bisa-bisa istri malah sebal dan akhirnya mereka malah ribut karena dongkol. Akhirnya, gairah jadi padam." Lalu bagaimana menjembataninya? "Ya, enggak usah pakai musik saja, deh! Sederhana, kan?"
Lagu Mendesah VS Gairah
Sampai saat ini, aku Monty, belum bisa dipastikan apakah ada penelitian khusus tentang musik tertentu yang membuat gairah seseorang meningkat. Misalnya, lagu yang disertai suara mendesah. Atau lagu yang direkam dengan metode subliminal hingga ada gelombang suara, namun tidak tertangkap oleh penginderaan biasa. Apakah gelombang suara yang desibelnya di bawah 20 hingga hanya bisa ditangkap oleh alam ketidaksadaran yang membuat individu bersangkutan merasakan adanya perubahan tanpa mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi?
Sampai saat ini, aku Monty, belum bisa dipastikan apakah ada penelitian khusus tentang musik tertentu yang membuat gairah seseorang meningkat. Misalnya, lagu yang disertai suara mendesah. Atau lagu yang direkam dengan metode subliminal hingga ada gelombang suara, namun tidak tertangkap oleh penginderaan biasa. Apakah gelombang suara yang desibelnya di bawah 20 hingga hanya bisa ditangkap oleh alam ketidaksadaran yang membuat individu bersangkutan merasakan adanya perubahan tanpa mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi?
Kalau hal semacam itu yang terjadi, terang Monty, "Tidak bisa diklasifikasikan sebagai musik. Melainkan stimulus getaran (fibrational stimulation) yang kemudian memicu gairah seksual."
SIAPA bilang mood pria tidak bisa turun saat sedang di atas tempat tidur? Hubungan seks melibatkan fisik dan emosi, jadi, apa pun yang mengganggu kedua hal itu –kerjaan kantor yang menumpuk, mertua yang senang meneror– pasti bisa membuat pria kehilangan mood-nya untuk berhubungan seks.
Tunggu dulu, bukan berarti Anda bisa lepas tangan. Bila seks sudah sangat mendesak bagi si Dia, Anda harus berusaha untuk tetap memuaskannya –seperti Anda selalu menuntut si Dia untuk memuaskan Anda. Berikut ini cara menyiasatinya.
Perut Anda Terlalu Kenyang
Ajak si Dia menonton film sebelum berhubungan seks. Saat film selesai, seharusnya makanan yang telah Anda telan sudah dicerna. Atau, cobalah minum obat pencahar agar Anda dapat membuang kelebihan beban. Jika perut Anda masih membengkak, gunakan vibrator sebagai pemanasan.
Anda Mabuk
Cobalah untuk jalan memutari blok rumah Anda sebanyak dua kali. Atau lakukan sedikit latihan seperti pushup, dan minumlah air putih yang banyak. Saat berhubungan seks, gunakan jari tangan atau vibrator unruk menstimulasinya. Fokuskan pikiran Anda pada wanita seksi agar Anda bisa cepat mencapai klimaks.
Anda Kurang Tidur Malam Sebelumnya
Kopi tidak akan membantu banyak, karena kafein justru dapat membuat ereksi berkurang, malah membuatnya lemas kembali. Jadi, minumlah air putih, karena air putih juga dapat membuat diri Anda terjaga. Lupakan pula penetrasi, dan cobalah melakukan seks quickie untuk mempersingkat waktu.
Anda Kelelahan Karena Aktivitas Fisik
Teguklah minuman berenergi untuk mendongkrak stamina Anda. Cari tahu, mana minuman berenergi yang memberikan dampak paling maksimal untuk tubuh Anda. Begitu Anda di atas tempat tidur, ucapkan sesuatu yang manja di telinganya, dan katakan kalau Anda dalam kekuasaannya. Biarkan Dia yang beraksi –women on top, oral seks– jadi Anda tak perlu repot-repot.
Tunggu dulu, bukan berarti Anda bisa lepas tangan. Bila seks sudah sangat mendesak bagi si Dia, Anda harus berusaha untuk tetap memuaskannya –seperti Anda selalu menuntut si Dia untuk memuaskan Anda. Berikut ini cara menyiasatinya.
Perut Anda Terlalu Kenyang
Ajak si Dia menonton film sebelum berhubungan seks. Saat film selesai, seharusnya makanan yang telah Anda telan sudah dicerna. Atau, cobalah minum obat pencahar agar Anda dapat membuang kelebihan beban. Jika perut Anda masih membengkak, gunakan vibrator sebagai pemanasan.
Anda Mabuk
Cobalah untuk jalan memutari blok rumah Anda sebanyak dua kali. Atau lakukan sedikit latihan seperti pushup, dan minumlah air putih yang banyak. Saat berhubungan seks, gunakan jari tangan atau vibrator unruk menstimulasinya. Fokuskan pikiran Anda pada wanita seksi agar Anda bisa cepat mencapai klimaks.
Anda Kurang Tidur Malam Sebelumnya
Kopi tidak akan membantu banyak, karena kafein justru dapat membuat ereksi berkurang, malah membuatnya lemas kembali. Jadi, minumlah air putih, karena air putih juga dapat membuat diri Anda terjaga. Lupakan pula penetrasi, dan cobalah melakukan seks quickie untuk mempersingkat waktu.
Anda Kelelahan Karena Aktivitas Fisik
Teguklah minuman berenergi untuk mendongkrak stamina Anda. Cari tahu, mana minuman berenergi yang memberikan dampak paling maksimal untuk tubuh Anda. Begitu Anda di atas tempat tidur, ucapkan sesuatu yang manja di telinganya, dan katakan kalau Anda dalam kekuasaannya. Biarkan Dia yang beraksi –women on top, oral seks– jadi Anda tak perlu repot-repot.
Di kalangan wanita, beberapa tahun belakangan mulai berkembang tren untuk melakukan pemotongan rambut atau mencukur bulu-bulu halus di daerah V yang diklaim dapat meningkatkan sensitivitas yang pada akhirnya menambah kenikmatan berhubungan seks.
Langkah membabat rambut-rambut di daerah organ intim, baik setengah gundul atau sampai kelimis, juga akrab dikenal dengan istilah Brazilian Wax. Di negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, banyak wanita memilih brazilian wax sebagai bagian dari gaya hidup. Mereka yang menyukai aktivitas seks oral, memangkas rapi daerah V ini juga diklaim dapat meningkatkan kepuasan pasangannya.
Meskipun ada beberapa ahli yang sepakat dengan anggapan brazilian wax dapat meningkatkan kepuasan dalam berhubungan seks, hal berbeda diungkapkan salah seorang pakar Obstetrik Ginekologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Suryono Slamet Iman Santoso, SpOG.
Pakar yang juga menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Obstetrik Ginekologi Indonesia (POGI) ini menyatakan banyak wanita yang sesungguhnya keliru dengan anggapan brazilian wax dapat meningkatkan kepuasan seks.
Menurutnya, kasus brazilian wax adalah salah satu bukti bahwa sebagian besar masyarakat masih terjebak pada anggapan kepuasan atau kenikmatan seksual hanya ditentukan sebagian faktor saja, misalnya yang menyangkut organ vagina atau penis saja. Padahal, kenikmatan dan kepuasan seksual ditentukan banyak faktor di antaranya adalah otak sebagai pusat pikiran.
"Jadi makanya, masih banyak yang keliru. Mereka pikir kepuasan itu tergantung dari organ yang 'di bawah' saja. Padahal kepuasan itu tentu satu paket termasuk peran otak atau pikiran kita. Walaupun yang di bawah sana keriting atau kelimis, tetapi kalau dalam pikirannya tidak menggebu-gebu saat ngeseks, hasilnya tentu tidak akan memuaskan," ungkap dr. Suryono dalam talkshow "Seksualitas di Indonesia : Tabu atau Perlu?" dan acara peluncuran Buku Kesproholic di Jakarta, Kamis (10/7).
Ia menjelaskan, rambut-rambut yang tubuh pada mon pubis vagina bukanlah rambut biasa, tetapi berfungsi penting untuk melindungi organ reproduksi wanita bagian luar seperti mons pubis, klitoris, labia mayora, labia minora dan perineum .
Oleh sebab itulah, sebaiknya wanita tak perlu sampai harus membabat habis rambut-rambut di wilayah V, karena dikhawatirkan justru dapat memicu timbulnya infeksi pada permukaan kulit sekitar vagina.
"Tuhan telah menciptakan rambut-rambut itu tentu bukannya tanpa maksud dan tujuan. Satu hal pasti, rambut-rambut itu berfungsi untuk melindungi organ reproduksi wanita bagian luar. Kalau sampai mencukur habis, yang dikhawatirkan justru akan terjadi infeksi pada akar-akar rambutnya. Yang tidak dicukur saja bisa terkena infeksi, apalagi yang dicukur sampai kelimis," paparnya.
Langkah membabat rambut-rambut di daerah organ intim, baik setengah gundul atau sampai kelimis, juga akrab dikenal dengan istilah Brazilian Wax. Di negara-negara Barat, terutama Amerika Serikat, banyak wanita memilih brazilian wax sebagai bagian dari gaya hidup. Mereka yang menyukai aktivitas seks oral, memangkas rapi daerah V ini juga diklaim dapat meningkatkan kepuasan pasangannya.
Meskipun ada beberapa ahli yang sepakat dengan anggapan brazilian wax dapat meningkatkan kepuasan dalam berhubungan seks, hal berbeda diungkapkan salah seorang pakar Obstetrik Ginekologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Suryono Slamet Iman Santoso, SpOG.
Pakar yang juga menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Obstetrik Ginekologi Indonesia (POGI) ini menyatakan banyak wanita yang sesungguhnya keliru dengan anggapan brazilian wax dapat meningkatkan kepuasan seks.
Menurutnya, kasus brazilian wax adalah salah satu bukti bahwa sebagian besar masyarakat masih terjebak pada anggapan kepuasan atau kenikmatan seksual hanya ditentukan sebagian faktor saja, misalnya yang menyangkut organ vagina atau penis saja. Padahal, kenikmatan dan kepuasan seksual ditentukan banyak faktor di antaranya adalah otak sebagai pusat pikiran.
"Jadi makanya, masih banyak yang keliru. Mereka pikir kepuasan itu tergantung dari organ yang 'di bawah' saja. Padahal kepuasan itu tentu satu paket termasuk peran otak atau pikiran kita. Walaupun yang di bawah sana keriting atau kelimis, tetapi kalau dalam pikirannya tidak menggebu-gebu saat ngeseks, hasilnya tentu tidak akan memuaskan," ungkap dr. Suryono dalam talkshow "Seksualitas di Indonesia : Tabu atau Perlu?" dan acara peluncuran Buku Kesproholic di Jakarta, Kamis (10/7).
Ia menjelaskan, rambut-rambut yang tubuh pada mon pubis vagina bukanlah rambut biasa, tetapi berfungsi penting untuk melindungi organ reproduksi wanita bagian luar seperti mons pubis, klitoris, labia mayora, labia minora dan perineum .
Oleh sebab itulah, sebaiknya wanita tak perlu sampai harus membabat habis rambut-rambut di wilayah V, karena dikhawatirkan justru dapat memicu timbulnya infeksi pada permukaan kulit sekitar vagina.
"Tuhan telah menciptakan rambut-rambut itu tentu bukannya tanpa maksud dan tujuan. Satu hal pasti, rambut-rambut itu berfungsi untuk melindungi organ reproduksi wanita bagian luar. Kalau sampai mencukur habis, yang dikhawatirkan justru akan terjadi infeksi pada akar-akar rambutnya. Yang tidak dicukur saja bisa terkena infeksi, apalagi yang dicukur sampai kelimis," paparnya.
Gairah yang rendah pada perempuan dapat terjadi bila ada hal-hal berikut:
* Trauma masa lalu. Misalnya, seorang perempuan pernah mempunyai pengalaman yang buruk seperti sakit, tidak pernah orgasme, atau pelecehan seksual. Atau, suaminya pernah berselingkuh, sehingga ia selalu membayangkan suaminya berhubungan intim dengan perempuan lain.
* Sudah tak tertarik. Pudarnya ketertarikan perempuan pada pasangannya, bisa membuat gairahnya menurun.
* Doktrin keluarga. Didikan yang menyebut perempuan hanya sebagai obyek laki-laki, sehingga tertanam anggapan bagi perempuan untuk tidak menikmati seks.
* Infeksi saluran reproduksi. Jika mengalami infeksi ini, akan timbul rasa sakit dan tidak nyaman saat bersanggama.
* Disfungsi seksual. Ejakulasi dini merupakan masalah seks tersendiri pada pria. Pria yang ejakulasinya normal, harus bisa mempertahankan ejakulasinya, hingga waktu yang diinginkan pasangannya.
* Trauma masa lalu. Misalnya, seorang perempuan pernah mempunyai pengalaman yang buruk seperti sakit, tidak pernah orgasme, atau pelecehan seksual. Atau, suaminya pernah berselingkuh, sehingga ia selalu membayangkan suaminya berhubungan intim dengan perempuan lain.
* Sudah tak tertarik. Pudarnya ketertarikan perempuan pada pasangannya, bisa membuat gairahnya menurun.
* Doktrin keluarga. Didikan yang menyebut perempuan hanya sebagai obyek laki-laki, sehingga tertanam anggapan bagi perempuan untuk tidak menikmati seks.
* Infeksi saluran reproduksi. Jika mengalami infeksi ini, akan timbul rasa sakit dan tidak nyaman saat bersanggama.
* Disfungsi seksual. Ejakulasi dini merupakan masalah seks tersendiri pada pria. Pria yang ejakulasinya normal, harus bisa mempertahankan ejakulasinya, hingga waktu yang diinginkan pasangannya.
TERAPIS seks dan pengarang buku Sex Matters®, Louanne Cole Weston, PhD, memaparkan 10 alasan atau penyebab yang paling sering dialami wanita, istri atau kekasih Anda ketika mereka menjadi tidak bergairah atau menolak berhubungan seks :
1. Penggunaan alat kontrasepsi. Beberapa wanita akan mengalami penurunan dorongan atau hasrat seksual akibat konsumi pil (atau jenis pengobatan hormonal lainnya untuk mengendalikan kehamilan seperti patch, ring, atau suntikan).
2. Konsumsi obat antidepresan. Tidak setiap wanita akan menurun gairahnya, tetapi sebagian besar justru mengalaminya.
3. Menyusui anak. Bila istri sedang masa menyusui, kandungan prolaktin (hormon yang memicu produksi ASI) bisa mengurangi dorongan seksual.
4. Kurang tidur. Bagi sebagian besar wanita, tidur ternyata lebih utama daripada seks ketika sebelum menjalin hubungan dengan pria.
5. Stres. Beragam tekanan akibat pekerjaan, masalah keuangan , pendidikan, stres, keluarga, dan problem lain dalam kehidupan jelas berpengaruh. Ketika stres meningkat, kebanyakan wanita justru tidak memilih seks sebagai solusi untuk meredakannya.
6. Pertengkaran dengan pasangan. Setiap hubungan atau relasi tentu saja akan berhadapan dengan tantangan baik berupa konflik atau pun keinginan. Hal ini akan mempengaruhi hasrat bercinta seorang wanita.
7. Rendahnya kadar hormon testosteron. Hormon testosteron juga terdapat pada tubuh wanita dan kadarnya secara total dalam aliran darah ikut menentukan fungsi seksual para wanita. Mengukur kadar testosteron dalam tubuh juga penting untuk untuk mengungkap kemungkinan fisiologis penyebab rendahnya dorongan seks wanita.
8. Tinggnya hormon SHBG. Wanita yang memiilki SHBG (sex hormone binding globulin) dalam jumlah tinggi biasanya tidak bergairah untuk melakukan hubungan intim. SHBG merupakan protein yang membalut testosteron dan membuatnya menjadi tidak tersedia bagi kebutuhan–kebutuhan tubuh wanita. Inilah yang akan menurunkan libido wanita.
9. Kekhawatiran/kecemasan dalam keintiman. Ketidakmampuan untuk mengendalikan tingkat keintiman yang muncul dan dipelihara dalam sebuah hubungan adalah alasan yang sering timbul dari menurunnya dorongan seksual pasangan. Kecemasan biasanya timbul karena wanita pernah mendapat pengalaman buruh di masa lampau.
10. Penampilan/ bentuk tubuh. Wanita yang melihat atau menganggap diri tidak menarik baik bagi pasangan ataupun dirinya sendiri bisa kehilangan confidence yang berujung pada menurunnya gairah.
1. Penggunaan alat kontrasepsi. Beberapa wanita akan mengalami penurunan dorongan atau hasrat seksual akibat konsumi pil (atau jenis pengobatan hormonal lainnya untuk mengendalikan kehamilan seperti patch, ring, atau suntikan).
2. Konsumsi obat antidepresan. Tidak setiap wanita akan menurun gairahnya, tetapi sebagian besar justru mengalaminya.
3. Menyusui anak. Bila istri sedang masa menyusui, kandungan prolaktin (hormon yang memicu produksi ASI) bisa mengurangi dorongan seksual.
4. Kurang tidur. Bagi sebagian besar wanita, tidur ternyata lebih utama daripada seks ketika sebelum menjalin hubungan dengan pria.
5. Stres. Beragam tekanan akibat pekerjaan, masalah keuangan , pendidikan, stres, keluarga, dan problem lain dalam kehidupan jelas berpengaruh. Ketika stres meningkat, kebanyakan wanita justru tidak memilih seks sebagai solusi untuk meredakannya.
6. Pertengkaran dengan pasangan. Setiap hubungan atau relasi tentu saja akan berhadapan dengan tantangan baik berupa konflik atau pun keinginan. Hal ini akan mempengaruhi hasrat bercinta seorang wanita.
7. Rendahnya kadar hormon testosteron. Hormon testosteron juga terdapat pada tubuh wanita dan kadarnya secara total dalam aliran darah ikut menentukan fungsi seksual para wanita. Mengukur kadar testosteron dalam tubuh juga penting untuk untuk mengungkap kemungkinan fisiologis penyebab rendahnya dorongan seks wanita.
8. Tinggnya hormon SHBG. Wanita yang memiilki SHBG (sex hormone binding globulin) dalam jumlah tinggi biasanya tidak bergairah untuk melakukan hubungan intim. SHBG merupakan protein yang membalut testosteron dan membuatnya menjadi tidak tersedia bagi kebutuhan–kebutuhan tubuh wanita. Inilah yang akan menurunkan libido wanita.
9. Kekhawatiran/kecemasan dalam keintiman. Ketidakmampuan untuk mengendalikan tingkat keintiman yang muncul dan dipelihara dalam sebuah hubungan adalah alasan yang sering timbul dari menurunnya dorongan seksual pasangan. Kecemasan biasanya timbul karena wanita pernah mendapat pengalaman buruh di masa lampau.
10. Penampilan/ bentuk tubuh. Wanita yang melihat atau menganggap diri tidak menarik baik bagi pasangan ataupun dirinya sendiri bisa kehilangan confidence yang berujung pada menurunnya gairah.
Seks berawal dari pikiran. Tak heran jika permainan imajinasi alias fantasi seks bisa ikut berperan untuk meningkatkan hubungan dan membangun keintiman. Sekarang waktunya mempelajari lima cara yang direkomendasikan situs womendiary.net dalam membangkitkan fantasi Anda dan dia. Caranya :
1. Matching Underware
Anda bisa memancing fantasi liar pasangan dengan mengenakan underwear yang matching. Misalnya, warna dan motifnya sama atau model terbaru yang seksi. Dengan mengenakannya sebelum bercinta, pasangan akan terstimulasi dan semakin bergairah karena dorongan fantasi dalam benaknya.
Anda bisa memancing fantasi liar pasangan dengan mengenakan underwear yang matching. Misalnya, warna dan motifnya sama atau model terbaru yang seksi. Dengan mengenakannya sebelum bercinta, pasangan akan terstimulasi dan semakin bergairah karena dorongan fantasi dalam benaknya.
2. Berikan Pujian
Pada dasarnya lelaki senang dikagumi. Hatinya akan berbunga-bunga dan wajahnya berseri jika Anda memuji tubuhnya atau kejantanannya. Nah, sebelum bercinta cobalah Anda untuk memuji pasangan. Pujian yang tulus akan membuatnya merasa dihargai. Sambil memujinya, jangan lupa Anda harus tetap fokus pada apa yang Anda "lakukan" terhadap tubuhnya.
Pada dasarnya lelaki senang dikagumi. Hatinya akan berbunga-bunga dan wajahnya berseri jika Anda memuji tubuhnya atau kejantanannya. Nah, sebelum bercinta cobalah Anda untuk memuji pasangan. Pujian yang tulus akan membuatnya merasa dihargai. Sambil memujinya, jangan lupa Anda harus tetap fokus pada apa yang Anda "lakukan" terhadap tubuhnya.
3. Get Him Naked!
Ehm, ini akan menjadi pengalaman yang sangat berkesan bagi pasangan. Tak perlu terburu-buru saat Anda menanggalkan satu persatu pakaiannya. Lakukan pelan-pelan saja.
Ehm, ini akan menjadi pengalaman yang sangat berkesan bagi pasangan. Tak perlu terburu-buru saat Anda menanggalkan satu persatu pakaiannya. Lakukan pelan-pelan saja.
Anda bisa memulai dengan membuka kancing kemejanya satu per satu dari atas ke bawah dan membuka celana panjangnya hingga dia hanya mengenakan underwear saja. Cara ini akan memberi sensasi tersendiri baginya. Namun, Anda harus tetap memperhatikan jangan sampai merusak ritme ritual ini.
4. Mainkan Jemari
Perlahan-lahan telusuri lekuk tubuhnya dengan jari tangan Anda. Lakukan dengan lembut. Sentuh punggungnya dengan ujung jari, terus ke arah leher dan telinga. Sedikit eksplorasi area ini karena lelaki biasanya menyukai daun telinga dan lehernya diraba. Dijamin, gairahnya akan makin menggelora.
Kemudian mainkan jari Anda lagi dan turun ke dadanya. Raba juga putingnya karena tak hanya perempuan yang suka area ini dijelajahi. Lelaki pun suka.
Perlahan-lahan telusuri lekuk tubuhnya dengan jari tangan Anda. Lakukan dengan lembut. Sentuh punggungnya dengan ujung jari, terus ke arah leher dan telinga. Sedikit eksplorasi area ini karena lelaki biasanya menyukai daun telinga dan lehernya diraba. Dijamin, gairahnya akan makin menggelora.
Kemudian mainkan jari Anda lagi dan turun ke dadanya. Raba juga putingnya karena tak hanya perempuan yang suka area ini dijelajahi. Lelaki pun suka.
5. Servis Plus
Memang, tidak semua perempuan bersedia dan suka melakukan aktivitas seks oral. Namun, tak ada salahnya mencoba. Mengapa? Karena cara ini akan memberikan fantasi tersendiri sekaligus variasi seks yang menyenangkan bagi pasangan. Siapa tahu, jika dia puas maka dia akan melakukan hal yang sama pada Anda.
Memang, tidak semua perempuan bersedia dan suka melakukan aktivitas seks oral. Namun, tak ada salahnya mencoba. Mengapa? Karena cara ini akan memberikan fantasi tersendiri sekaligus variasi seks yang menyenangkan bagi pasangan. Siapa tahu, jika dia puas maka dia akan melakukan hal yang sama pada Anda.
SEKS sulit dipendam, jadi harus disalurkan. Bagaimana caranya kalau kita sedang sendirian?
Seks ibarat makanan lezat Kalau sudah pernah menyantapnya, maka ingin menikmatinya lagi dan lagi. Lalu apa yang terjadi jika makanan lezat itu tak dapat terhidang di hadapan kita? Tak ada cara lain, cari makanan pengganti.
Mungkin tak sama lezatnya, tapi lumayanlah. Hasrat yang sedang tinggi jadi bisa terkendali. Inilah 10 cara menyalurkan dorongan seks menurut Dr. Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, M.Kes (MMR), konsultan ahli dari RS Persahabatan, Jakarta.
1. MESRA-MESRAAN DI TELEPON, SMS, CHATTING, EMAIL
Pasangan yang harus berpisah sementara karena tuntutan pekerjaan atau studi dapat menjalin kehangatan melalui berbagai sarana komunikasi. Bukan hal tabu kok jika ingin mengekspresikan gejolak seks dengan pasangan di telepon. Kalaupun biaya yang harus dikeluarkan dirasa mahal, komunikasi tetap bisa dilakukan lewat SMS, chatting, email, maupun surat. Kalau perlu gunakan web cam di rumah, dan tampillah seksi untuk si dia.
2. IKUT AKTIVITAS MENYENANGKAN
Ini dilakukan agar pikiran tidak melulu dipenuhi semua hal yang berbau seks. Dengan mengikuti beragam aktivitas ringan yang menyenangkan, yang bersangkutan bisa mengendurkan saraf-sarafnya sekaligus mengendalikan dorongan seksualnya. Tak perlu bingung, begitu banyak yang bisa dilakukan, di antaranya memancing, main golf, jalan-jalan bersama teman, dan sebagainya. Aktivitas-aktivitas tersebut bisa dilakukan saat senggang atau libur.
Menyibukkan diri dalam rutinitas pekerjaan pun bisa dijadikan pilihan. Tidak ada salahnya jika memberi waktu lebih untuk menyelesaikan beban pekerjaan agar hasilnya optimal. Bukan tidak mungkin di kala sendiri kita justru memperoleh peningkatan karier.
3. BEROLAHRAGA
Dorongan seks umumnya berbentuk energi. Sebaliknya, energi pun mutlak ada saat berhubungan seks. Artinya, kita bisa mengendalikan energi seks itu pada aktivitas lain yang bermanfaat dan sarat akan energi. Lewat cara itu, dorongan seks sedikitnya akan berkurang (bukan menghilang).
Itulah sebabnya, suami/istri yang harus hidup sendirian bisa mengikuti beragam olahraga yang cukup menguras tenaga, seperti ikut senam aerobik, renang, beladiri, joging, dan sebagainya. Usai mengikuti olahraga tersebut, tubuh pasti akan terasa letih dan lebih suka beristirahat melupakan semua hal yang berbau seks. Olahraga bisa dilakukan secara rutin setiap hari, atau beberapa hari sekali. Tentu saja seberapa porsinya dan jenis olahraga apa yang jadi pilihan ada baiknya dikonsultasikan dulu ke ahlinya.
4. MENJAUHI RANGSANGAN
Libido yang tinggi bisa disebabkan oleh rangsangan yang datang dari lingkungan, baik yang berbentuk visual maupun cetak. Itulah sebabnya, agar nafsu untuk berhubungan intim bisa dikendalikan, jauhi hal-hal yang bisa meningkatkan libido, seperti bacaan porno, film yang "mengundang" maupun aktivitas sejenis lainnya. Memang sih situasi dan kondisi dewasa ini mustahil membuat kita terbebas dari hal-hal semacam itu. Namun dengan usaha keras, kendala tersebut bisa diminimalkan.
5. ISI WAKTU LUANG BERSAMA SAHABAT
Berkumpul, mengobrol, bercanda, makan bersama, dan jalan-jalan dengan teman diyakini bisa membuat kita sedikit lupa akan hal-hal yang berbau seks. Temuilah mereka di kala kita kesepian. Lakukan komunikasi yang hangat dan terbuka. Isilah berbagai kegiatan yang menyenangkan bersama mereka.
6. DEKATKAN DIRI PADA TUHAN
Mendekatkan diri pada Tuhan, diyakini sebagian orang bisa melupakan adanya dorongan seksual yang kuat. Tidak ada salahnya jika saran ini diikuti. Aktiflah dalam berbagai kegiatan kerohanian, baik di kantor, rumah, maupun di lingkungan tempat kita berada. Beragam masalah dan diskusi keagamaan cukup meredakan gejolak yang ada.
7. MASTURBASI
Ini adalah jalan terbaik yang aman dan cukup menyenangkan buat sebagian orang. Dorongan libido umumnya diatur di otak, bukan di badan secara fisik. Jadi, kadang peningkatan aktivitas fisik, menyibukkan diri dalam rutinitas, maupun kerohanian tidaklah bisa membuat gelora seks padam. Itulah sebabnya, tidak sedikit yang kepayahan
menahan gejolaknya, meski sudah mengikuti berbagai aktivitas penguras fisik, atau menjalani aktivitas kerohanian.
Jurus ampuh untuk orang-orang seperti ini adalah masturbasi. Dengan sentuhan atau rangsangan di zona erogen mampu membuat seseorang terpuaskan. Ini merupakan cara yang aman secara medis. Aman karena tidak menyebabkan gangguan kesehatan selama dilakukan dengan bersih, dan bebas dari ancaman penyakit seksual menular karena dilakukan sendiri.
8. BANTUAN ALAT SEKS
Saat ini banyak dijual alat bantu yang sangat bervariasi, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Harganya beragam, dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Cara ini bagi sebagian orang dirasa lebih nikmat ketimbang bermasturbasi biasa. Tapi tentunya cara ini tidak bisa menggantikan kenikmatan berhubungan langsung dengan pasangan. Pilihlah alat bantu seks yang aman dan tidak merusak organ kelamin.
9. HINDARI SEKS BEBAS
Seks bebas lebih banyak enggak enak daripada enaknya. Anda gampang sekali terserang penyakit menular seksual, mengalami depresi akibat hubungan intim tanpa relasi yang langgeng, hamil tak diharapkan, dan segudang risiko lainnya. Apalagi jika tidak memakai karet pengaman atau daya tahan tubuh sedang lemah.
10. MEMILIH PASANGAN BARU? MENGAPA TIDAK!
Jika memang Anda sekarang berstatus single, mengapa tak mencoba membuka diri lagi. Sulit memang, apalagi jika pengalaman pernikahan sebelumnya menyimpan luka yang dalam. Tapi tidak ada salahnya membuka diri bagi orang lain yang berniat tulus menjadi pasangan hidup Anda. Dalam pernikahan, Anda akan mendapatkan relasi seksual yang aman dan menyenangkan, selain sahabat yang akan menjaga dan merawat kita.
Seks ibarat makanan lezat Kalau sudah pernah menyantapnya, maka ingin menikmatinya lagi dan lagi. Lalu apa yang terjadi jika makanan lezat itu tak dapat terhidang di hadapan kita? Tak ada cara lain, cari makanan pengganti.
Mungkin tak sama lezatnya, tapi lumayanlah. Hasrat yang sedang tinggi jadi bisa terkendali. Inilah 10 cara menyalurkan dorongan seks menurut Dr. Ferryal Loetan, ASC&T, SpRM, M.Kes (MMR), konsultan ahli dari RS Persahabatan, Jakarta.
1. MESRA-MESRAAN DI TELEPON, SMS, CHATTING, EMAIL
Pasangan yang harus berpisah sementara karena tuntutan pekerjaan atau studi dapat menjalin kehangatan melalui berbagai sarana komunikasi. Bukan hal tabu kok jika ingin mengekspresikan gejolak seks dengan pasangan di telepon. Kalaupun biaya yang harus dikeluarkan dirasa mahal, komunikasi tetap bisa dilakukan lewat SMS, chatting, email, maupun surat. Kalau perlu gunakan web cam di rumah, dan tampillah seksi untuk si dia.
2. IKUT AKTIVITAS MENYENANGKAN
Ini dilakukan agar pikiran tidak melulu dipenuhi semua hal yang berbau seks. Dengan mengikuti beragam aktivitas ringan yang menyenangkan, yang bersangkutan bisa mengendurkan saraf-sarafnya sekaligus mengendalikan dorongan seksualnya. Tak perlu bingung, begitu banyak yang bisa dilakukan, di antaranya memancing, main golf, jalan-jalan bersama teman, dan sebagainya. Aktivitas-aktivitas tersebut bisa dilakukan saat senggang atau libur.
Menyibukkan diri dalam rutinitas pekerjaan pun bisa dijadikan pilihan. Tidak ada salahnya jika memberi waktu lebih untuk menyelesaikan beban pekerjaan agar hasilnya optimal. Bukan tidak mungkin di kala sendiri kita justru memperoleh peningkatan karier.
3. BEROLAHRAGA
Dorongan seks umumnya berbentuk energi. Sebaliknya, energi pun mutlak ada saat berhubungan seks. Artinya, kita bisa mengendalikan energi seks itu pada aktivitas lain yang bermanfaat dan sarat akan energi. Lewat cara itu, dorongan seks sedikitnya akan berkurang (bukan menghilang).
Itulah sebabnya, suami/istri yang harus hidup sendirian bisa mengikuti beragam olahraga yang cukup menguras tenaga, seperti ikut senam aerobik, renang, beladiri, joging, dan sebagainya. Usai mengikuti olahraga tersebut, tubuh pasti akan terasa letih dan lebih suka beristirahat melupakan semua hal yang berbau seks. Olahraga bisa dilakukan secara rutin setiap hari, atau beberapa hari sekali. Tentu saja seberapa porsinya dan jenis olahraga apa yang jadi pilihan ada baiknya dikonsultasikan dulu ke ahlinya.
4. MENJAUHI RANGSANGAN
Libido yang tinggi bisa disebabkan oleh rangsangan yang datang dari lingkungan, baik yang berbentuk visual maupun cetak. Itulah sebabnya, agar nafsu untuk berhubungan intim bisa dikendalikan, jauhi hal-hal yang bisa meningkatkan libido, seperti bacaan porno, film yang "mengundang" maupun aktivitas sejenis lainnya. Memang sih situasi dan kondisi dewasa ini mustahil membuat kita terbebas dari hal-hal semacam itu. Namun dengan usaha keras, kendala tersebut bisa diminimalkan.
5. ISI WAKTU LUANG BERSAMA SAHABAT
Berkumpul, mengobrol, bercanda, makan bersama, dan jalan-jalan dengan teman diyakini bisa membuat kita sedikit lupa akan hal-hal yang berbau seks. Temuilah mereka di kala kita kesepian. Lakukan komunikasi yang hangat dan terbuka. Isilah berbagai kegiatan yang menyenangkan bersama mereka.
6. DEKATKAN DIRI PADA TUHAN
Mendekatkan diri pada Tuhan, diyakini sebagian orang bisa melupakan adanya dorongan seksual yang kuat. Tidak ada salahnya jika saran ini diikuti. Aktiflah dalam berbagai kegiatan kerohanian, baik di kantor, rumah, maupun di lingkungan tempat kita berada. Beragam masalah dan diskusi keagamaan cukup meredakan gejolak yang ada.
7. MASTURBASI
Ini adalah jalan terbaik yang aman dan cukup menyenangkan buat sebagian orang. Dorongan libido umumnya diatur di otak, bukan di badan secara fisik. Jadi, kadang peningkatan aktivitas fisik, menyibukkan diri dalam rutinitas, maupun kerohanian tidaklah bisa membuat gelora seks padam. Itulah sebabnya, tidak sedikit yang kepayahan
menahan gejolaknya, meski sudah mengikuti berbagai aktivitas penguras fisik, atau menjalani aktivitas kerohanian.
Jurus ampuh untuk orang-orang seperti ini adalah masturbasi. Dengan sentuhan atau rangsangan di zona erogen mampu membuat seseorang terpuaskan. Ini merupakan cara yang aman secara medis. Aman karena tidak menyebabkan gangguan kesehatan selama dilakukan dengan bersih, dan bebas dari ancaman penyakit seksual menular karena dilakukan sendiri.
8. BANTUAN ALAT SEKS
Saat ini banyak dijual alat bantu yang sangat bervariasi, baik untuk laki-laki maupun perempuan. Harganya beragam, dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Cara ini bagi sebagian orang dirasa lebih nikmat ketimbang bermasturbasi biasa. Tapi tentunya cara ini tidak bisa menggantikan kenikmatan berhubungan langsung dengan pasangan. Pilihlah alat bantu seks yang aman dan tidak merusak organ kelamin.
9. HINDARI SEKS BEBAS
Seks bebas lebih banyak enggak enak daripada enaknya. Anda gampang sekali terserang penyakit menular seksual, mengalami depresi akibat hubungan intim tanpa relasi yang langgeng, hamil tak diharapkan, dan segudang risiko lainnya. Apalagi jika tidak memakai karet pengaman atau daya tahan tubuh sedang lemah.
10. MEMILIH PASANGAN BARU? MENGAPA TIDAK!
Jika memang Anda sekarang berstatus single, mengapa tak mencoba membuka diri lagi. Sulit memang, apalagi jika pengalaman pernikahan sebelumnya menyimpan luka yang dalam. Tapi tidak ada salahnya membuka diri bagi orang lain yang berniat tulus menjadi pasangan hidup Anda. Dalam pernikahan, Anda akan mendapatkan relasi seksual yang aman dan menyenangkan, selain sahabat yang akan menjaga dan merawat kita.
BANYAK wanita atau pria tak sadar bila pasangan mereka menyukai pornografi, atau bahkan tak sedikit yang terjerat hubungan serius dengan wabah satu ini. Sikap masa bodoh biasanya akan membuat mereka mempercayai pasangannya tanpa syarat. Mereka berasumsi bahwa kebiasaan mengakses pornografi dapat dimaklumi dan dipahami sebagai hal yang lumrah.
Menurut Yvonne K. Fulbright, seorang konsultan seks, kolumnis dan pendiri Sexuality Source Inc, ketidakpedulian Anda bila dikombinasikan dengan makin lamanya antusiasme pasangan Anda terhadap pornografi justru akan menimbulkan masalah. Hal ini akan menyebabkan perasaan erotis yang terpendam dan pada akhirnya akan membuat pasangan Anda terjebak di sisi yang gelap.
Sementara itu, di lain pihak ada pasangan yang justru pernah menggunakan beragam bentuk erotisme untuk meningkatkan kualitas hubungan seks. Dengan kata lain, pornografi juga sering direkomendasikan sebagai salah satu cara membuat hubungan menjadi lebih intim.
Akan tetapi, alih-alih bermanfaat memperbaiki hubungan, pornografi justru menjadi jauh dari fungsinya sebagai stimulan. Kecenderungannya, pornografi justru akan merenggut kehidupan seseorang. Bukannya menjadi stimulan, pornografi justru menjadi obyek dari hasrat atau gairah.Alhasil seseorang justru harus bersaing dengan pornografi untuk mendapatkan perhatian dari pasangannya.
Nah, sebelum terjebak lebih dalam, ada baiknya Anda memahami dan mengenali tanda-tanda pasangan atau kekasih kecanduan pornografi. Berikut penjelasan dari Fulbright, ahli yang juga menulis sejumlah buku terkenal seperti "Touch Me There! A Hands-On Guide to Your Orgasmic Hot Spots."
1. Pasangan Anda tidak bersosialisasi seperti biasanya. Si Dia banyak menghindar dari aktivitas, absen dengan alasan tak jelas, dan tidak mampu mengatur waktu untuk dirinya sendiri. Ia menjadi kurang antusias dalam bersosialisasi atau meluangkan waktu untuk orang lain termasuk keluarganya sendiri.
2. Pasangan Anda kurang bergairah dalam seks atau tak merespon rangsangan seks. Anda akan menemukan penurunan dalam hal perasaan secara fisik dan sentuhan non-seksual. Jika Anda melakukan seks dengannya, itu karena Anda yang berinisiatif. Pasangan Anda mengalami kesulitan untuk menemukan dorongan atau hasrat seksual (contohnya, mencapai ereksi atau orgasme).
Selain itu, pasangan Anda juga biasanya butuh lebih banyak stimulasi untuk benar-benar terangsang dan kemudian klimaks. Biasanya, Anda dan pasangan kemudian mengalami ketidakpuasan dalam aktivitas seks.
3. Pasangan Anda mengajukan permintaan aneh atau kasar saat ngeseks. Anda akan merasa tertekan untuk melakukan aktiivitas seksual yangs secara fisik dan emosional sungguh tidak nyaman bagi Anda. Si Dia menerapkan bahasa seksual yang tidak biasa. Si Dia seperti mengobyektifikasi Anda, tetapi ia tampak tidak merasa terganggu.
4. Pasangan Anda seperti tidak “hadir”. Kekasih Anda menjadi seperti jauh secara emosional saat melakukan seks. Anda mulai merasa ditolak atau terabaikan secara seksual Di dalam atau diluar kamar tidur, Anda dan pasangan tidak bisa lagi menggambarkan keintiman secara emosional.
5. Pasangan Anda mulai mengeluhkan penampilan Anda. Pasangan Anda menjadi terlalu cemas dengan penampilan Anda dan menilai apakah Anda cukup menarik dari sisi seksual. Si Dia mungkin akan memberi komentar mengenai berat badan atau bentuk tubuh Anda. Ia juga membuat komentar-komentar seks yang tidak sensitif namun seakan menganggap Anda menjadi obyek seksual.
6. Anda merasa tidak lagi mendapat jawaban langsung dari pasangan Anda. Anda mulai curiga bahwa apa sering yang dikatakannya akhir-akhir ini adalah sebuah kebohongan. Jawaban yang diberikan si Dia juga tereksan samar dan mengada-ada. Si Dia juga menjadi tereksan defensif ketika ditanya soal tujuan melihat gambar porno.
Tak lama lagi Anda akan menemukan bukti-bukti si Dia menyembunyikan sesuatu, kebohongan, dan perilaku misterius, termasuk materi-materi porno yang Anda tidak tahu. Bisa jadi pasangan Anda juga menyimpan alamat e-mail pribadi, kartu kredit atau nomor ponsel orang yang tak dikenal.
7. Pasangan Anda secara praktis "Kawin dengan Internet". Si Dia menghabiskan sebaguan besar waktunya dengan duduk di depan komputer. Ia juga sering minta tidur sendiri atau mengubah waktu istirahatnya. Akibatnya, ia juga mengalami gangguan mata akibat berjam-jam menatap layar komputer. Ia juga biasanya mengeluhkan sakit pinggang leher atau dada.
8. Anda melihat perubahan perilaku pasangan Anda. Pasangan Anda bukan hanya tidak menyukai dirinya sendiri. Dia sulit mengendalikan emosi dan tidur nyenyak. Mood dan hasratnya berubah. Terkadang kondisi ini juga membuat Anda mengira apakah ada yang salah dengan kondisi mental pasangan Anda. Parasaan “sex pervert” atau kesalahan menempatkan seks akan menyebabkan dia bertindak kasar dan emosional untuk membela kelakuannya menikmati pornografi.
Menurut Yvonne K. Fulbright, seorang konsultan seks, kolumnis dan pendiri Sexuality Source Inc, ketidakpedulian Anda bila dikombinasikan dengan makin lamanya antusiasme pasangan Anda terhadap pornografi justru akan menimbulkan masalah. Hal ini akan menyebabkan perasaan erotis yang terpendam dan pada akhirnya akan membuat pasangan Anda terjebak di sisi yang gelap.
Sementara itu, di lain pihak ada pasangan yang justru pernah menggunakan beragam bentuk erotisme untuk meningkatkan kualitas hubungan seks. Dengan kata lain, pornografi juga sering direkomendasikan sebagai salah satu cara membuat hubungan menjadi lebih intim.
Akan tetapi, alih-alih bermanfaat memperbaiki hubungan, pornografi justru menjadi jauh dari fungsinya sebagai stimulan. Kecenderungannya, pornografi justru akan merenggut kehidupan seseorang. Bukannya menjadi stimulan, pornografi justru menjadi obyek dari hasrat atau gairah.Alhasil seseorang justru harus bersaing dengan pornografi untuk mendapatkan perhatian dari pasangannya.
Nah, sebelum terjebak lebih dalam, ada baiknya Anda memahami dan mengenali tanda-tanda pasangan atau kekasih kecanduan pornografi. Berikut penjelasan dari Fulbright, ahli yang juga menulis sejumlah buku terkenal seperti "Touch Me There! A Hands-On Guide to Your Orgasmic Hot Spots."
1. Pasangan Anda tidak bersosialisasi seperti biasanya. Si Dia banyak menghindar dari aktivitas, absen dengan alasan tak jelas, dan tidak mampu mengatur waktu untuk dirinya sendiri. Ia menjadi kurang antusias dalam bersosialisasi atau meluangkan waktu untuk orang lain termasuk keluarganya sendiri.
2. Pasangan Anda kurang bergairah dalam seks atau tak merespon rangsangan seks. Anda akan menemukan penurunan dalam hal perasaan secara fisik dan sentuhan non-seksual. Jika Anda melakukan seks dengannya, itu karena Anda yang berinisiatif. Pasangan Anda mengalami kesulitan untuk menemukan dorongan atau hasrat seksual (contohnya, mencapai ereksi atau orgasme).
Selain itu, pasangan Anda juga biasanya butuh lebih banyak stimulasi untuk benar-benar terangsang dan kemudian klimaks. Biasanya, Anda dan pasangan kemudian mengalami ketidakpuasan dalam aktivitas seks.
3. Pasangan Anda mengajukan permintaan aneh atau kasar saat ngeseks. Anda akan merasa tertekan untuk melakukan aktiivitas seksual yangs secara fisik dan emosional sungguh tidak nyaman bagi Anda. Si Dia menerapkan bahasa seksual yang tidak biasa. Si Dia seperti mengobyektifikasi Anda, tetapi ia tampak tidak merasa terganggu.
4. Pasangan Anda seperti tidak “hadir”. Kekasih Anda menjadi seperti jauh secara emosional saat melakukan seks. Anda mulai merasa ditolak atau terabaikan secara seksual Di dalam atau diluar kamar tidur, Anda dan pasangan tidak bisa lagi menggambarkan keintiman secara emosional.
5. Pasangan Anda mulai mengeluhkan penampilan Anda. Pasangan Anda menjadi terlalu cemas dengan penampilan Anda dan menilai apakah Anda cukup menarik dari sisi seksual. Si Dia mungkin akan memberi komentar mengenai berat badan atau bentuk tubuh Anda. Ia juga membuat komentar-komentar seks yang tidak sensitif namun seakan menganggap Anda menjadi obyek seksual.
6. Anda merasa tidak lagi mendapat jawaban langsung dari pasangan Anda. Anda mulai curiga bahwa apa sering yang dikatakannya akhir-akhir ini adalah sebuah kebohongan. Jawaban yang diberikan si Dia juga tereksan samar dan mengada-ada. Si Dia juga menjadi tereksan defensif ketika ditanya soal tujuan melihat gambar porno.
Tak lama lagi Anda akan menemukan bukti-bukti si Dia menyembunyikan sesuatu, kebohongan, dan perilaku misterius, termasuk materi-materi porno yang Anda tidak tahu. Bisa jadi pasangan Anda juga menyimpan alamat e-mail pribadi, kartu kredit atau nomor ponsel orang yang tak dikenal.
7. Pasangan Anda secara praktis "Kawin dengan Internet". Si Dia menghabiskan sebaguan besar waktunya dengan duduk di depan komputer. Ia juga sering minta tidur sendiri atau mengubah waktu istirahatnya. Akibatnya, ia juga mengalami gangguan mata akibat berjam-jam menatap layar komputer. Ia juga biasanya mengeluhkan sakit pinggang leher atau dada.
8. Anda melihat perubahan perilaku pasangan Anda. Pasangan Anda bukan hanya tidak menyukai dirinya sendiri. Dia sulit mengendalikan emosi dan tidur nyenyak. Mood dan hasratnya berubah. Terkadang kondisi ini juga membuat Anda mengira apakah ada yang salah dengan kondisi mental pasangan Anda. Parasaan “sex pervert” atau kesalahan menempatkan seks akan menyebabkan dia bertindak kasar dan emosional untuk membela kelakuannya menikmati pornografi.
HAMPIR semua orang pernah melakukan atau mengalami fantasi seksual. Fantasi bisa bersifat jinak seperti membayangkan berciuman atau berpelukan dengan pasangan, tapi bisa juga yang berbau "hardcore" atau yang ekstrim sekalipun.
Apakah itu disukai atau dibenci, fantasi seksual bagaimana pun mampu membangkitkan gairah dan terkadang membuat malu. Di Amerika sendiri, yang dikenal masyarakatnya bebas dan terbuka, masih banyak yang merasa risih ketika menyinggung aspek paling pribadi dalam kehidupan seksual mereka.
Nah, apakah kebiasaan membayangkan hal-hal erotis ini akan menimbulkan rasa bersalah? Dan, apakah fantasi seksual ini akan berakibat buruk atau justu memberi manfaat pada kehidupan seks Anda?
Konsultan seks yang juga kolumnis dan pendiri Sexuality Source Ince, Yvonne K. Fulbright, menjelaskan bahwa fantasi adalah hal wajar dan dapat dimanfaatkan memperbaiki kehidupan seksual Anda.
"Para konsultan dan terapis seks juga penikmat fantasi seksual," ungkap Fulbright yang juga menulis buku terkenal seperti "Touch Me There! A Hands-On Guide to Your Orgasmic Hot Spots."
Untuk jelasnya, Fullbright memaparkan sejumlah manfaat fantasi seksual :
— Fantasi erotis dapat menggantikan seks ketika Anda benar-benar tak bisa melakukan seks dengan pasangan.
— Fantasi dapat membawa Anda membayangkan seks yang lebih aman.
— Anda dapat berfantasi di mana saja dan kapan saja
— Gratis
— Fantasi dapat mambantu mengatasi kecemasan seksual, membangkitkan dan meningkatkan kepercayaan diri Anda dalam hal seks.
— Fantasi akan menyediakan sarana bagi Anda untuk berksplorasi saat berhubungan seks.
"Selain itu, dalam menciptakan visualisasi yang Anda bangkitkan, berfantasi akan membuat Anda menjadi terangsang dan mencapai orgasme. Di saat sendirian atau bersama pasangan, ini normal, perangsangan mental yang sehat dapat menambah pengalaman serta kepuasan seksual Anda," papar Fullbright.
Kesimpulannya, berfantasi tidak akan menimbulkan akibat buruk, meskipun Anda sering melakukannya. Di samping itu belum ada bukti ilmiah yang menyatakan berfantasi dapat menimbulkan akibat buruk, baik secara fisik maupun psikis.
Namun pada pria, sebaiknya hindari fantasi untuk bermasturbasi secara tergesa-gesa supaya segera mencapai ejakulasi. Ini dikhawatirkan akan menyebabkan ejakulasi dini kelak. Bila sampai mengalami ejakulasi dini, keadaan ini dapat mengganggu keharmonisan kehidupan seksual dengan pasangan.
Apakah itu disukai atau dibenci, fantasi seksual bagaimana pun mampu membangkitkan gairah dan terkadang membuat malu. Di Amerika sendiri, yang dikenal masyarakatnya bebas dan terbuka, masih banyak yang merasa risih ketika menyinggung aspek paling pribadi dalam kehidupan seksual mereka.
Nah, apakah kebiasaan membayangkan hal-hal erotis ini akan menimbulkan rasa bersalah? Dan, apakah fantasi seksual ini akan berakibat buruk atau justu memberi manfaat pada kehidupan seks Anda?
Konsultan seks yang juga kolumnis dan pendiri Sexuality Source Ince, Yvonne K. Fulbright, menjelaskan bahwa fantasi adalah hal wajar dan dapat dimanfaatkan memperbaiki kehidupan seksual Anda.
"Para konsultan dan terapis seks juga penikmat fantasi seksual," ungkap Fulbright yang juga menulis buku terkenal seperti "Touch Me There! A Hands-On Guide to Your Orgasmic Hot Spots."
Untuk jelasnya, Fullbright memaparkan sejumlah manfaat fantasi seksual :
— Fantasi erotis dapat menggantikan seks ketika Anda benar-benar tak bisa melakukan seks dengan pasangan.
— Fantasi dapat membawa Anda membayangkan seks yang lebih aman.
— Anda dapat berfantasi di mana saja dan kapan saja
— Gratis
— Fantasi dapat mambantu mengatasi kecemasan seksual, membangkitkan dan meningkatkan kepercayaan diri Anda dalam hal seks.
— Fantasi akan menyediakan sarana bagi Anda untuk berksplorasi saat berhubungan seks.
"Selain itu, dalam menciptakan visualisasi yang Anda bangkitkan, berfantasi akan membuat Anda menjadi terangsang dan mencapai orgasme. Di saat sendirian atau bersama pasangan, ini normal, perangsangan mental yang sehat dapat menambah pengalaman serta kepuasan seksual Anda," papar Fullbright.
Kesimpulannya, berfantasi tidak akan menimbulkan akibat buruk, meskipun Anda sering melakukannya. Di samping itu belum ada bukti ilmiah yang menyatakan berfantasi dapat menimbulkan akibat buruk, baik secara fisik maupun psikis.
Namun pada pria, sebaiknya hindari fantasi untuk bermasturbasi secara tergesa-gesa supaya segera mencapai ejakulasi. Ini dikhawatirkan akan menyebabkan ejakulasi dini kelak. Bila sampai mengalami ejakulasi dini, keadaan ini dapat mengganggu keharmonisan kehidupan seksual dengan pasangan.